Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Panorama Tabuhan Bak Mutiara Spanyol

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Pulau Eksotis Dengan Keindahan Biota Laut

PERJALANAN dengan udara lumayan panas dan melelahkan harus ditempuh menuju arah utara Kota Banyuwangi. Untuk mencapai Pulau Tabuhan, kami harus pergi ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Dari Pelabuhan Ketapang, kami melanjutkan perjalanan ke utara, yakni arah Situbondo atau Surabaya, hingga tiba di pertigaan Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Di situ ada papan besar di sebelah kanan jalan bertuliskan PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Pasewaran.

Belok kanan dan ikuti jalan tersebut hingga tiba di Pantai Kampe, kawasan Desa Bangsring. Perjalanan ke Pantai Kampe hanya ditempuh selama 10 menit dari Watudodol. Namun, anda patut selalu waspada dan berhati-hati ketika mengendarai kendaraan pribadi. Utamanya sepeda motor. Karena jalur itu merupakan kawasan padat kendaraan.

Sayangnya, saat mencari perahu yang disewakan agak sulit menemukannya, sebab tidak ada tempat informasi. Maklum hanya beberapa nelayan, yang sehari-harinya pergi melaut. Sebelum menyewa, sebaiknya Anda menanyakan harga sewa satu perahu, yang akan anda tumpangi bersama rekan, kerabat atau saudara. Harga sewa berkisar Rp 200 ribu. ‘’Harga itu sudah sesuai standar harga sewa bolak-balik menggunakan perahu, jika hendak menyeberang ke Pulau Tabuhan,’’ kata Soleh, warga sekitar Pantai Kampe.

Nah, begitu perahu berlayar, itulah saatnya decak kagum terhadap panorama pantai yang begitu indah. Apalagi, ombak besar yang seakan memacu adrenalin ketika menyeberangi pulau tersebut dengan perahu sewaan. Namun, semua perjuangan itu langsung terbayar dengan pengalaman luar biasa yang sulit dilupakan saat menginjakkan kaki di Pulau Tabuhan untuk kali pertama. Kami disambut hamparan pasir putih dan beningnya air laut yang berwarna hijau toska.

Hamparan Pulau Jawa tampak membentang di sebelah barat, sedangkan Pulau Bali memanjang di sebelah tenggara. Jika cuaca sedang cerah, Gunung Baluran bisa terlihat berdiri gagah di kejauhan. “Benar-benar terasa seperti di negara Spanyol,” ujar Erick, seorang turis dari Australia. Ya, indahnya ibarat mutiara Spanyol di Negeri Blambangan. Ke indahan panorama bawah laut Pulau Tabuhan sangat memukau dan sayang untuk dilewatkan. Dengan berbekal masker dan snorkel, Anda bisa leluasa menikmati alam bawah laut Pulau Tabuhan. Tak perlu berenang jauh ke tengah laut.

Hanya dalam jarak beberapa meter dari bibir pantai, Anda sudah bisa melihat aneka terumbu karang dan ikan-ikan cantik beraneka warna. Bintang laut berwarna biru pun banyak bertebaran di sekitar Anda. Mata pun menjadi segar usai melihat bermacam biota laut cantik tersebut. Jika ingin ikanikan menghampiri, Anda bisa membawa roti yang telah dipotong-potong kecil, lalu letakkan di botol plastik bekas air minum yang telah dilubangi tutupnya. Selanjutnya, Anda bawa ketika berenang atau menyelam dan tekan badan botol, sehingga keluar potongan-potongan roti. Ikan-ikan pun akan menghampiri Anda.

Tetapi harus diingat dan diperhatikan untuk dapat membuang sampah dan botol-botol bekas pada tempatnya. Bisa juga membawa tas plastik untuk membawa kembali sampah yang telah kita buat, agar terjaga kebersihannya. Banyaknya pohon di Pulau Tabuhan, membuat pulau ini menjadi tempat persinggahan favorit berbagai burung migran pada musimmusim tertentu. Menurut nelayan yang saya temui di Pulau tabuhan, salah satu burung langka yang menjadi pelanggan tetap pulau ini adalah burung Maleo.

Burung bernama lengkap Macrocephalon Maleo itu berasal dari Pulau Sulawesi. Burung ini memiliki ciri-ciri warna hitam, tinggi badan sekitar 55 cm, kulit sekitar mata berwarna kuning, dan kaki berwarna abu-abu. Burung Maleo biasa bersarang di daerah pasir yang terbuka dan hangat. Tujuannya, untuk menetaskan telur, yang akan menjadi cikal-bakal bayi burung. Makanan Burung Maleo, antara lain bijibijian, semut, dan berbagai jenis hewan kecil.

Pulau Tabuhan juga menjadi arena singgah bagi burung Enggang Gading atau Buceros Vigil. Burung yang masuk daftar satwa dilindungi ini memiliki ciri bagian perut, kaki, dan ekor berwarna putih. Burung lain yang kadang-kadang mampir di Pulau Tabuhan adalah burung Jalak Bali (Leucopsar Rothschildi). Habitat burung yang menjadi maskot Pulau Bali ini adalah di Taman Nasional Bali Barat dan Pulau Menjangan, tak jauh dari Pulau Tabuhan.

Yang perlu diperhatikan dari wisata Pulau Tabuhan adalah kebersihan pantainya. Hendaknya Pemerintah Daerah Banyuwangi dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi bersama warga setempat, dapat menjaga kebersihan pantai wisata alami itu. Petugas pariwisata perlu ditempatkan dan berkoordinasi dengan warga setempat untuk menjaga Pulau Tabuhan. Termasuk memberikan tanda-tanda sebagai peringatan khusus yang harus dipatuhi oleh setiap pengunjung pulau itu. Semoga Banyuwangi bisa menjadi sukses dan terdepan dalam mengoptimalkan pariwisata ke arah nasional maupun internasional. (radar)

Kata kunci yang digunakan :