Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Patrol dan Kuntulan Meriahkan Festival Islami Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Patrol identik dengan bulan ramadhan , musik patrol merupakan atraksi khas yang tak banyak daerah lain mengemasnya menjadi pertunjukan yang rancak.

Musik patrol merupakan gambaran dari kepedulian masyarakat di Banyuwangi dalam membangunkan tetangganya agar tidak ketinggalan untuk makan sahur sebelum seharian puasa. Hal ini sekaligus sebagai giat masyarakat untuk aktif gotong royong dalam ronda saat Ramadhan.

IMG-20230406-WA0055

Festival Islami yang menampilkan semarak musik patrol dan tari kuntulan. Festival Islami ini merupakan upaya untuk menghidupkan kembali tradisi dan budaya Islam yang melekat pada Bumi Blambangan.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Festival Islami ini digelar untuk menghidupkan khasanah tradisi dan budaya Islam di Bumi Blambangan.

Bagi warga Banyuwangi, kata dia, musik patrol dan tari kuntulan menjadi kesenian yang melekat dengan Bulan Suci Ramadan.

“Banyuwangi ingin nguri-nguri budaya lokal melalui tradisi yang unik dan menarik ini. Selain sebagai hiburan masyarakat, harapan kami festival ini juga menjadi sarana pemulihan ekonomi warga,” kata Ipuk.

IMG-20230406-WA0056

Musik patrol dan tari kuntulan, lanjut Ipuk, sudah lama dijadikan sebagai sarana siar Islam bagi masyarakat Banyuwangi. Hal yang serupa dengan pendekatan Wali Songo ketika menyiarkan Islam di Tanah Jawa.

“Kami berharap festival ini bisa terus digelar setiap tahun agar kebudayaan dan tradisi ini terus lestari. Kami ingin musik patrol dan tari kuntulan bisa terus dimainkan oleh lintas generasi,” pungkas Ipuk.

Antusiasme ribuan penonton Festival Islami di Banyuwangi, tak hanya di area panggung utama di halaman depan Stadion Diponegoro, Banyuwangi (05/04/23). Setelah tampil di panggung, mereka kemudian berkeliling kampung wilayah kota Banyuwangi. Penampilan kelompok patrol yang unik dengan membawakan musik religi menyedot perhatian ribuan masyarakat yang rela berdiri di sepanjang rute yang dilalui pawai patrol ini pun dipenuhi warga yang menyaksikan.

Dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadhan 2023 di Banyuwangi, kembali digelar Festival Islami yang mengangkat seni musik patrol dan tari kuntulan.
Sedangkan kuntulan merupakan tari tradisional masyarakat Banyuwangi yang dipadukan dengan musik hadrah yang melantunkan lagu-lagu Islami. Tak ketinggalan peserta Tari Kuntulan juga ikut meriahkan Festival Islami 2023.

Ribuan warga terlihat sangat antusias dalam menyaksikan atraksi patrol dan kuntulan yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono.

“Saya disini mewakili ibu bupati dikarenakan kesahatan kurang baik. Patrol adalah musik etnik khas Banyuwangi yang seluruh instrumennya terbuat dari bambu dengan bentuk gong, kempul, angklung, kendang, dan seruling. Alat itu Dimainkan oleh sekolompok orang. Mudah-mudahan kesenian patrol dan kuntulan terus lestari dari generasi ke generasi, ” kata Mujiono.

Peserta festival musik patrol 2023 berkeliling kampung di Banyuwangi. Seperti tahun-tahun sebelum corona melanda. Festival ini kembali digelar pada Ramadan ini, sejak tiga tahun terakhir. Karena selama pandemi Covid-19, festival tersebut ditiadakan.

Festival Patrol berkeliling kampung melakukan atraksi. Tak jarang mereka melantunkan lagu-lagu Banyuwangi dan juga sholawatan seperti sedang membangunkan sahur.

Peserta musik patrol merupakan finalis hasil seleksi online yang digelar beberapa waktu lalu. Mereka adalah sepuluh kelompok patrol terbaik dan lima kelompok penari kuntulan yang berasal dari berbagai kecamatan, antara lain Giri, Singojuruh, Glagah, Cluring dan Banyuwangi.
Tak kalah menghibur penampilan kelompok penari kuntulan. Kuntulan merupakan tari tradisional Banyuwangi yang ditampilkan dengan perpaduan nuansa Timur Tengah. Pentas tari dipadukan dengan alunan alat musik rebana dan kluncing. Selain itu, kesenian lokal tersebut juga berperan dalam merajut keharmonisan dalam hidup bertetangga. Dalam tradisi patrol, misalnya, tercemin rasa saling peduli dan guyup rukun. Sebagaimana diketahui, musik patrol dimainkan oleh warga setiap Ramadan menjelang waktu makan sahur. Meriahnya musik patrol membangunkan warga muslim untuk menyiapkan menu makan sebelum berpuasa.(Ilham Triadi)

source