Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pejabat Eselon IV Bondowoso Belajar Pelayanan Publik ke Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pejabatFokus Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan dan OP Pengairan, Dalam dua tahun belakang ini, Pemkab Banyuwangi menjadi jujugan kunjungan studi banding dan orientasi lapangan (OL) dari beberapa kabupaten tetangga. Yang terbaru adalah kunjungan dan OL dari pejabat eselon IV Pemkab Bondowoso. Kedatangan sekitar 40 pejabat eselon IV di lingkungan Pemkab Bondowoso dipimpinan Kepala BKD setempat, Agung Tri Handono.

Mereka langsung diterima Bupati Abdullah Azwar Anas di Aula Minak Jinggo lingkungan kantor sekretariat daerah pekan lalu. Bupati Anas menyambut baik kedatangan anak buah Bupati Bondowoso Amin Said Husni tersebut. Pada kesempatan itu, Bupati Anas menyampaikan, Pemkab Banyuwangi sedang berbenah untuk memperbaiki layanan publik. Layanan publik di lingkungan Pemkab Banyuwangi belum sempurna dan masih butuh perbaikan.

Walau demikian, pemkab memiliki komitmen yang kuat untuk terus melakukan perbaikan layanan publik. Salah satu bentuk komitmen untuk memperbaiki layanan publik adalah peluncuran program one stop service berbasis kecamatan dan kelurahan. Program one stop service merupakan inovasi pemerintah daerah untuk memperbaiki layanan publik. Saat ini, semua layanan publik di layani satu pintu di setiap kecamatan.

Untuk Kecamatan Kota Banyuwangi, layanan tidak hanya dilayani satu pintu di kantor kecamatan, tapi bisa dilayani di kantor kecamatan. “Program ini akan dilakukan secara bertahap. Ke depan program one stop service akan dilakukan di semua desa dengan dukungan fasilitas IT,” ungkap Bupati Anas. Dengan program one stop service masyarakat tidak perlu jauh-jauh datang ke kabupaten. Program ini, merupakan jawaban atas jauhnya jarak beberapa desa dengan kantor layanan kabupaten.

“Banyuwangi wilayahnya sangat luas. Untuk mendekatkan layanan itu, layanan digeser kecamatan menggunakan fasilitas IT,” jelasnya. Selain itu, Bupati Anas juga menyampaikan program layanan cepat akta kelahiran langsung jadi. Warga yang melahirkan di rumah sakit milik pemerintah, Puskesmas dan beberapa rumah sakit swasta bisa langsung mendapatkan akta kelahiran saat lahir. Tidak hanya itu, Bupati Anas juga menyampaikan program PU Pengairan.

Pemkab Banyuwangi, saat sedang fokus pada program pembukaan lahan pertanian baru dengan pembuatan embung-embung di beberapa tempat. Pembuatan embung-embung itu merupakan program lanjutan dari program nasional pembangunan waduk Bajulmati di Kecamatan Wongsorejo. Dengan pembangunan embung-embung itu, warga dapat membuka lahan pertanian.  Selama tiga hari di Banyuwangi, 40 peserta OL eselon IV pejabat Kota Tape itu belajar tentang eksploitasi dan operasi pemeliharaan (OP) air.

Secara detail, mereka banyak belajar tentang kebijakan eksploitasi air yang dilakukan Pemkab Banyuwangi. Selain itu, mereka juga belajar tentang pelayanan kesehatan di Banyuwangi. Untuk pelayanan kesehatan, peserta OL belajar banyak sistem rujukan pelayanan kesehatan. Pelayanan rujukan pelayanan kesehatan di Banyuwangi dilakukan secara berjenjang ke atas dan rujukan kesamping. Untuk pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berjenjang dari Puskesmas hingga rumah sakit.

Rujukan ke samping dilakukan sesama Puskesmas karena tidak semua Puskesmas memiliki standar pelayanan yang sama karena tidak dukung fasilitas yang sama. Selama layanan bisa dilakukan di Pukesmas, maka layanan di bisa di rujuk ke sesama Puskesmas. Rujukan pelayan medis ke RS baru dilakukan apabila pelayanan di Puskesmas tidak bisa mengatasi. Puskesmas tidak melayani permintaan surat rujukan ke RS sebelum dilakukan pemeriksaan medis di Puskesmas. Sistem rujukan ini, mendapat perhatian khusus dari peserta OL yang datang. (radar)