Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pekerja Lembur Siang Malam, Jalur Gumitir Bisa Dibuka Sebelum Waktunya!

pekerja-lembur-siang-malam,-jalur-gumitir-bisa-dibuka-sebelum-waktunya!
Pekerja Lembur Siang Malam, Jalur Gumitir Bisa Dibuka Sebelum Waktunya!

radarbanyuwangi.jawapos.com – Perbaikan titik rawan longsor di Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dan Jember tampaknya akan selesai lebih cepat dari jadwal.

Proyek perbaikan ini merupakan bagian dari paket pekerjaan preservasi jalan dan jembatan tahun anggaran 2025.

Hingga Selasa (5/8), pelaksana proyek telah merampungkan 26 dari 55 lubang yang direncanakan menggunakan metode bore pile.

Pelaksana proyek nasional, Andre Pandora (31), menjelaskan bahwa sejak pertama kali jalur berkelok-kelok itu ditutup pada Kamis (24/7), pengerjaan baru efektif dimulai pada Minggu (27/7).

Sejak saat itu, para pekerja mengebut proses pengeboran untuk memperkuat dasar jalan agar tidak longsor.

“Setiap hari kami lembur. Sehari bisa menyelesaikan tiga hingga empat lubang,” katanya.

Andre menyebut percepatan ini dilakukan agar akses yang menjadi urat nadi ekonomi Kabupaten Banyuwangi bisa segera dilalui secara normal.

“Kami mengejar agar cepat selesai, bahkan harus melakukan rekayasa penggunaan mesin. Untuk pemasangan tremie sebelum pengecoran, kami gunakan excavator agar mesin bore pile bisa digunakan untuk mengebor titik lainnya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Andre, agar proses pengerjaan bisa lebih cepat, pihaknya sedang mengupayakan penambahan satu unit bore pile.

Meski belum pasti, ia berharap dengan tambahan mesin tersebut, pengerjaan proyek yang berdampak besar bagi masyarakat karena jalur utama ditutup total ini bisa segera rampung.

Baca Juga: Hari ke-11 Penutupan Jalur Gumitir, Perbaikan Jalan Sudah Capai Tahap Pengecoran

“Rencananya akan menambah satu lagi bore pile, semoga terealisasi,” cetusnya.

Andre menargetkan proses pengeboran dan pengecoran lubang-lubang tersebut rampung sebelum Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2025.

“Itu untuk pengeboran dan pengecoran. Selanjutnya, ada proses pengelupasan eksisting proyek berupa aspal dan bagian jalan yang sudah longsor,” jelasnya.


Page 2

Setelah 55 lubang selesai dicor, akan dilakukan pengerukan sepanjang 109 meter dengan kedalaman sekitar 50 sentimeter.

Setelah dikeruk, bentangan jalan tersebut akan diisi kembali dengan material penguat.

“Saat ini kondisinya sudah longsor di bagian bawah, jadi harus dikeruk dan diuruk dengan material. Pada tahap ini, posisi jalan masih belum bisa dibuka tutup,” katanya.

Andre menambahkan, dengan progres yang ada, sistem buka tutup maupun pembukaan penuh, berpotensi bisa dilakukan lebih cepat dari jadwal semula. Yaitu 24 September untuk buka tutup, dan Desember untuk buka total.

“Kalau proses pengelupasan eksisting dan pengisian material bisa selesai cepat, mungkin dua minggu rampung,” paparnya.

Saat ini, pengeboran tidak hanya dilakukan pada kedalaman 33 meter. Andre menyebut ada titik lain yang harus dibor hingga 27 meter karena kontur jalan berubah.

“Kedalamannya saja yang berbeda. Jadi, ada dua model: satu 33 meter, satu lagi 27 meter. Tapi total lubang yang dibor tetap sama, 55 titik,” terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, harapan warga Banyuwangi agar Jalur Gumitir tidak ditutup total tampaknya sulit terwujud.

Pasalnya, operasional dua bore pile untuk pengeboran membutuhkan ruang yang cukup luas.

“Dua alat berat yang berfungsi membuat lubang dengan kedalaman 33 meter dan diameter 80 sentimeter itu, membutuhkan ruang steril sekitar delapan meter. Kemarin sudah diukur, satu alat butuh lebih dari delapan meter, tentu tidak memungkinkan untuk sistem buka tutup,” pungkas Andre.


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Perbaikan titik rawan longsor di Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dan Jember tampaknya akan selesai lebih cepat dari jadwal.

Proyek perbaikan ini merupakan bagian dari paket pekerjaan preservasi jalan dan jembatan tahun anggaran 2025.

Hingga Selasa (5/8), pelaksana proyek telah merampungkan 26 dari 55 lubang yang direncanakan menggunakan metode bore pile.

Pelaksana proyek nasional, Andre Pandora (31), menjelaskan bahwa sejak pertama kali jalur berkelok-kelok itu ditutup pada Kamis (24/7), pengerjaan baru efektif dimulai pada Minggu (27/7).

Sejak saat itu, para pekerja mengebut proses pengeboran untuk memperkuat dasar jalan agar tidak longsor.

“Setiap hari kami lembur. Sehari bisa menyelesaikan tiga hingga empat lubang,” katanya.

Andre menyebut percepatan ini dilakukan agar akses yang menjadi urat nadi ekonomi Kabupaten Banyuwangi bisa segera dilalui secara normal.

“Kami mengejar agar cepat selesai, bahkan harus melakukan rekayasa penggunaan mesin. Untuk pemasangan tremie sebelum pengecoran, kami gunakan excavator agar mesin bore pile bisa digunakan untuk mengebor titik lainnya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Andre, agar proses pengerjaan bisa lebih cepat, pihaknya sedang mengupayakan penambahan satu unit bore pile.

Meski belum pasti, ia berharap dengan tambahan mesin tersebut, pengerjaan proyek yang berdampak besar bagi masyarakat karena jalur utama ditutup total ini bisa segera rampung.

Baca Juga: Hari ke-11 Penutupan Jalur Gumitir, Perbaikan Jalan Sudah Capai Tahap Pengecoran

“Rencananya akan menambah satu lagi bore pile, semoga terealisasi,” cetusnya.

Andre menargetkan proses pengeboran dan pengecoran lubang-lubang tersebut rampung sebelum Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2025.

“Itu untuk pengeboran dan pengecoran. Selanjutnya, ada proses pengelupasan eksisting proyek berupa aspal dan bagian jalan yang sudah longsor,” jelasnya.