BANYUWANGI – Geliat pariwisata di Banyuwangi nyaris dipastikan semakin meningkat tahun depan. Tidak tanggung-tanggung, ratusan yacht alias kapal layar ringan asal Australia bakal sandar di Pelabuhan Marina Boom, Banyuwangi, pada 22 Mei 2017 mendatang.
Hal itu terungkap saat Konsul Jenderal (Konjen) RI di Perth, Australia, Ade Padmo Sarwono, berkunjung ke Banyuwangi kemarin (18/5). Menurut Konjen Ade, hampir sebagian besar warga Australia memiliki kapal. Setiap warga yang memiliki rumah, khususnya di kawasan pantai, di depan rumah tersebut hampir dipastikan ada satu kapal yang bersandar.
“Mereka sering berlayar ke Indonesia bagian timur. Tetapi, belum banyak yang berkunjung ke Jatim,” ujarnya saat menyampaikan paparan di hadapan Bupati Abdullah Azwar Anas dan sejumlah pejabat lingkungan Pemkab Banyuwangi di Pendapa Sabha Swagata Blambangan.
Oleh karena itu, pihaknya berusaha mencari referensi di Jatim. Hasilnya, dia melihat Banyuwangi punya potensi besar untuk dikembangkan. Apalagi, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) melalui anak perusahaannya, yakni PT Pelindo Properti Indonesia (PPI), tengah membangun pelabuhan marina di Banyuwangi.
“Maka, kami mendorong dilaksanakannya yacht race dari Australia ke Banyuwangi,” kata dia. Menurut Ade, potensi kunjungan wisatawan ke Indonesia sangat besar. Tidak dapat dimungkiri, sebagian besar warga Negeri Kanguru yang berwisata ke Indonesia mengunjungi Bali.
Oleh karena itu, kata Ade, pihaknya berusaha menyam paikan sejumlah potensi destinasi wisata lain di Indonesia selain Bali, termasuk Banyuwangi. Nah, demi menopang upaya menarik minat wisatawan Australia ke Banyuwangi, kata Ade, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini setidaknya harus memiliki Marina.
“Sebagian besar warga Australia punya kapal. Di Australia barat saja ada lima atau enam marina besar. Satu marina bisa menampung minimal 200 sampai 300 kapal,” cetusnya. Masih menurut Ade, yacht race yang digelar Fremantle di lintasan Australia-Banyuwangi itu direncanakan digelar dua tahun sekali. Itu akan menambah jumlah even pelayaran yacht dari Australia ke Indonesia.
Sebab, selain event yang diselenggarakan Fremantle, ada pula agenda Sail To Indonesia yang menempuh rute Sydney ke Kupang; Sail Indonesia, dan Darwin-Ambon Yacht Race. Ini kita lakukan sejalan dengan program Presiden RI agar kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 20 juta. Kita mengoptimalkan semua potensi yang ada,” tandasnya.
Dikonfirmasi di lokasi yang sama, Direktur Utama (Dirut) PPI, Prasetyo, mengatakan pem bangunan fisik marina di Pantai Boom, Banyuwangi, telah dilaksanakan sejak Desember 2015 lalu. Dikatakan, Marina Boom Banyuwangi itu akan terdiri atas dua kawasan, yakni eksklusif marina dan publik marina.
Eksklusif marina akan digabung dengan eco-park, resor, dan lain-lain. Menurut Prasetyo, tahap awal pihaknya tengah mengerjakan pembangunan eksklusif marina di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, tersebut.
“Progress pembangunan eksklusif marina, itu sudah mencapai kurang-lebih 40 persen. Kita sudah membuat kolam Marina-nya. Tahap awal, akhir 2016 sudah bisa dioperasikan,” kata dia. Prasetyo menambahkan, PPI juga telah memperbaiki jalan menuju kawasan Marina tersebut. Bahkan, pembangunan eco-park pun sudah dimulai.
“Tahap pertama kita menggarap taman, semacam amphitheatre. Tahap dua memproses kerja sama dengan pihak swasta yang memiliki izin BKSDA. Akan kita buat sangkar besar. Diisi burung pemakan biji-bijian. Taman kupu-kupu, kunang-kunang, dan ada semacam edukasi dengan BSTF untuk edukasi pelestarian penyu,” paparnya.
Dijelaskan, kapasitas eksklusif marina yang tengah dibangun PT PPI di kawasan Pantai Boom mencapai 40 yacht. Kapasitas publik Marina diprediksi mencapai 200 yacht. “Kita menjadikan Marina Banyuwangi sebagai yang terbesar di Indonesia, khususnya marina untuk yacht,” akunya.
Prasetyo menuturkan, terkait rencana sail Australia-Banyuwangi oleh Fremantle, beberapahari lalu chairman FremantleGroup telah melakukan survei di Banyuwangi. Selain untuk melihat kesiapan fasilitas marina, survei juga digelar dalam rangka melihat kesiapan fasilitas pendukung lain, seperti hotel dan lain-lain.
“Ternyata kesiapan fasilitas pendukung di Banyuwangi sudah oke,” kata ucapnya. Lebih lanjut Prasetyo mengatakan, pihak Fremantle sudah menyebarkan brosur agenda sail Australia-Banyuwangi tersebut. “Brosurnya sudah disebarkan. Rencananya sail Fremantle itu akan dilaksanakan 22 Mei 2017 mendatang,” pungkasnya.(radar)