sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kondisi sejumlah pasar tradisional di Banyuwangi yang mulai tampak usang akan segera di-upgrade.
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Banyuwangi akan mengusulkan sejumlah pasar yang kondisinya rusak dan usang untuk direvitalisasi.
Hal itu tak lepas dari revitalisasi Pasar Banyuwangi yang kini masih dalam tahap pembangunan.
Di sisi lain, masih banyak pasar dengan kondisi dinding retak, atap bocor, dan fasilitas umum yang tak layak sehingga membuat masyarakat menjadi tidak nyaman saat berbelanja.
Kepala Diskop-UMP Banyuwangi Nanin Oktaviantie mengatakan, saat ini ada beberapa pasar yang mendesak diperbaiki.
Beberapa pasar yang menjadi prioritas antara lain Pasar Blambangan sisi timur, yang terletak di jantung Kota Banyuwangi.
Kondisi bangunan di kawasan itu sudah banyak yang rusak, terutama di sebelah utara Bank Jatim.
Berikutnya Pasar Genteng, terutama di bagian belakang bangunan dua lantainya yang kini dinilai memprihatinkan.
Tujuan perbaikan tak hanya mempercantik tampilan, tetapi juga meningkatkan kenyamanan pedagang dan masyarakat yang berbelanja. Sehingga bisa mendorong minat masyarakat saat berbelanja.
“Beberapa pasar memang sudah harus direvitalisasi agar lebih layak. Tapi saat ini kami masih menunggu program dari pemerintah pusat. Kalau nanti ada slot untuk daerah, tentu langsung kami ajukan,” ujarnya.
Nanin juga menyinggung proyek revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi. Proyek yang dibiayai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan nilai anggaran sekitar Rp152 miliar iu kini terus dikebut.
Proses pembangunan ditargetkan rampung pada Desember 2025, dan bisa beroperasi mulai Januari 2026.
Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan sistem penataan dan pembagian lapak untuk para pedagang lama yang sebelumnya berjualan di lokasi tersebut.
Penataan dilakukan dengan sistem zona, berdasarkan jenis dagangan.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kondisi sejumlah pasar tradisional di Banyuwangi yang mulai tampak usang akan segera di-upgrade.
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Banyuwangi akan mengusulkan sejumlah pasar yang kondisinya rusak dan usang untuk direvitalisasi.
Hal itu tak lepas dari revitalisasi Pasar Banyuwangi yang kini masih dalam tahap pembangunan.
Di sisi lain, masih banyak pasar dengan kondisi dinding retak, atap bocor, dan fasilitas umum yang tak layak sehingga membuat masyarakat menjadi tidak nyaman saat berbelanja.
Kepala Diskop-UMP Banyuwangi Nanin Oktaviantie mengatakan, saat ini ada beberapa pasar yang mendesak diperbaiki.
Beberapa pasar yang menjadi prioritas antara lain Pasar Blambangan sisi timur, yang terletak di jantung Kota Banyuwangi.
Kondisi bangunan di kawasan itu sudah banyak yang rusak, terutama di sebelah utara Bank Jatim.
Berikutnya Pasar Genteng, terutama di bagian belakang bangunan dua lantainya yang kini dinilai memprihatinkan.
Tujuan perbaikan tak hanya mempercantik tampilan, tetapi juga meningkatkan kenyamanan pedagang dan masyarakat yang berbelanja. Sehingga bisa mendorong minat masyarakat saat berbelanja.
“Beberapa pasar memang sudah harus direvitalisasi agar lebih layak. Tapi saat ini kami masih menunggu program dari pemerintah pusat. Kalau nanti ada slot untuk daerah, tentu langsung kami ajukan,” ujarnya.
Nanin juga menyinggung proyek revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi. Proyek yang dibiayai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan nilai anggaran sekitar Rp152 miliar iu kini terus dikebut.
Proses pembangunan ditargetkan rampung pada Desember 2025, dan bisa beroperasi mulai Januari 2026.
Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan sistem penataan dan pembagian lapak untuk para pedagang lama yang sebelumnya berjualan di lokasi tersebut.
Penataan dilakukan dengan sistem zona, berdasarkan jenis dagangan.






