radarbanyuwangi.jawapos.com – Kebijakan jalur khusus seleksi ASN 2025 bukan hanya berbicara soal prestasi akademik atau penghargaan individu, tetapi juga diarahkan untuk mengatasi ketimpangan distribusi tenaga profesional di Indonesia.
Pemerintah secara tegas memprioritaskan sebagian besar formasi bagi wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta untuk pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur
Bagi putra-putri Papua dan Papua Barat, peluang ini dianggap sebagai kesempatan untuk pulang kampung dan mengabdi di tanah kelahiran.
Persyaratan yang ditetapkan meliputi dokumen kependudukan yang membuktikan asal-usul, serta kesediaan ditempatkan di lokasi yang membutuhkan.
Baca Juga: Prediksi Derby Rotterdam SBV Excelsior vs Feyenoord: Tim Tamu Potensi Rusak Target 3 Poin Tuan Rumah
Formasi di daerah ini banyak diisi untuk tenaga pendidikan dan kesehatan, yang selama ini masih kekurangan SDM.
Putra-putri Kalimantan yang telah berdomisili minimal lima tahun juga mendapat prioritas untuk mengisi formasi di IKN.
Kebutuhan ini mencakup tenaga teknis pembangunan, tenaga medis, dan pegawai administrasi pemerintahan.
Penempatan ini diharapkan mampu mempercepat pembangunan dan layanan publik di pusat pemerintahan baru tersebut.
Baca Juga: Prediksi Pertandingan Persis Solo vs Persija Jakarta Pekan 2 Super League 2025-2026: Tuan Rumah Kejar Rekor Head To Head Sang Tamu
Di bidang pendidikan, formasi guru kelas, guru inklusi, dan guru mata pelajaran menjadi fokus utama. Sekolah-sekolah di wilayah terpencil sering kali kekurangan tenaga pengajar, sehingga rekrutmen ini diharapkan dapat menjawab masalah tersebut.
Sementara di bidang kesehatan, dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, apoteker, hingga tenaga gizi menjadi formasi yang banyak dibuka.
Kategori diaspora juga menjadi sorotan. Warga Negara Indonesia yang tinggal di luar negeri dan memiliki pengalaman kerja minimal dua tahun di bidang strategis dapat melamar jalur ini.
Pengalaman mereka di luar negeri akan diarahkan untuk memperkuat sektor-sektor prioritas di dalam negeri.
Page 2
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Kebijakan jalur khusus seleksi ASN 2025 bukan hanya berbicara soal prestasi akademik atau penghargaan individu, tetapi juga diarahkan untuk mengatasi ketimpangan distribusi tenaga profesional di Indonesia.
Pemerintah secara tegas memprioritaskan sebagian besar formasi bagi wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta untuk pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur
Bagi putra-putri Papua dan Papua Barat, peluang ini dianggap sebagai kesempatan untuk pulang kampung dan mengabdi di tanah kelahiran.
Persyaratan yang ditetapkan meliputi dokumen kependudukan yang membuktikan asal-usul, serta kesediaan ditempatkan di lokasi yang membutuhkan.
Baca Juga: Prediksi Derby Rotterdam SBV Excelsior vs Feyenoord: Tim Tamu Potensi Rusak Target 3 Poin Tuan Rumah
Formasi di daerah ini banyak diisi untuk tenaga pendidikan dan kesehatan, yang selama ini masih kekurangan SDM.
Putra-putri Kalimantan yang telah berdomisili minimal lima tahun juga mendapat prioritas untuk mengisi formasi di IKN.
Kebutuhan ini mencakup tenaga teknis pembangunan, tenaga medis, dan pegawai administrasi pemerintahan.
Penempatan ini diharapkan mampu mempercepat pembangunan dan layanan publik di pusat pemerintahan baru tersebut.
Baca Juga: Prediksi Pertandingan Persis Solo vs Persija Jakarta Pekan 2 Super League 2025-2026: Tuan Rumah Kejar Rekor Head To Head Sang Tamu
Di bidang pendidikan, formasi guru kelas, guru inklusi, dan guru mata pelajaran menjadi fokus utama. Sekolah-sekolah di wilayah terpencil sering kali kekurangan tenaga pengajar, sehingga rekrutmen ini diharapkan dapat menjawab masalah tersebut.
Sementara di bidang kesehatan, dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, apoteker, hingga tenaga gizi menjadi formasi yang banyak dibuka.
Kategori diaspora juga menjadi sorotan. Warga Negara Indonesia yang tinggal di luar negeri dan memiliki pengalaman kerja minimal dua tahun di bidang strategis dapat melamar jalur ini.
Pengalaman mereka di luar negeri akan diarahkan untuk memperkuat sektor-sektor prioritas di dalam negeri.