Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pengunjung De Djawatan di Dusun Purwosari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring Banyuwangi Membludak

pengunjung-de-djawatan-di-dusun-purwosari,-desa-benculuk,-kecamatan-cluring-banyuwangi-membludak
Pengunjung De Djawatan di Dusun Purwosari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring Banyuwangi Membludak

RadarBanyuwangi.id-Libur Hari Raya Waisak yang bersamaan dengan long weekend digunakan oleh masyarakat untuk berwisata. Destinasi wisata yang banyak didatangi De Djawatan di Dusun Purwosari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. Senin (12/5), pengunjang naik hingga tujuh kali lipat dibanding weekend biasa.

Pada weekend normal, pengunjung yang datang ke wisata De Djawatan sekitar 400 orang sampai 500 orang. Sedangkan Senin (12/5), pengunjung yang datang ke hutan tengah kota itu mencapai 2.500 pengunjung. “Hari ini (kemarin) ada 2.189 pengunjung, kemungkinan kalau sore pengunjung sampai 2.500 orang,” kata Supervisor De Djawatan, Muryanto, kemarin pukul 13.00.

Puncak pengunjung De Djawatan pada libur Hari Raya Waisak, kata dia, jatuh pada Minggu (11/5). Pada hari puncaknya itu, pengunjung tercatat ada 3.628 orang. “Saat puncak hari libur, melonjak hingga tujuh kali lipat daripada weekend normal,” katanya.

Baca Juga: Pengelola Pulau Merah Sering Kebobolan, Pengunjung Banyak yang Masuk Lewat Jalur Tikus

Saat libur Hari Raya Waisak, lanjut dia, rata-rata pengunjung hanya orang lokal Banyuwangi. Berbeda dengan libur panjang Hari Raya Idul Fitri, pengunjung De Djawatan lebih banyak orang dari luar kota. “Jika libur Hari Raya Waisak, pengunjung luar kota sekitar 40 persen, sedangkan Lebaran Idul Fitri 60 persen pengunjung dari luar kota,” terangnya.

Untuk mengantisipasi padatnya pengunjung, tambah dia, pengelola berkolaborasi dengan masyarakat sekitar. Lahan kosong milik warga, digunakan untuk parkir pengunjung jika lahan parkir di area wisata sudah penuh. “Seperti Masjid Jami Al Falah dekat lampu merah Benculuk, jika di tempat parkir penuh kendaraan pengunjung akan di parkir di halaman masjid,” terangnya.

Wisata De Djawatan memiliki luas sekitar 12 hektare, dengan menyajikan keindahan alam pohon besar trembesi yang berada di dalamnya. “Ada sekitar 132 pohon trembesi usia 100 sampai 150 tahun.” kata Muryanto.

Salah satu pengunjung De Djawatan, Suwono, 35, asal Dusun Pekulo, Desa Kepundunga, Kecamatan Srono, mengaku berwisata di Djawatan untuk menikmati hutan yang berada di tengah kota. “Ingin berwisata di hutan tapi dengan akses yang mudah, karena lokasinya di tengah kota,” katanya.(cw3/abi)