Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Penumpang KMP Pancar Indah Meninggal Dunia dalam Pelayaran dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi ke Gilimanuk Bali

penumpang-kmp-pancar-indah-meninggal-dunia-dalam-pelayaran-dari-pelabuhan-ketapang-banyuwangi-ke-gilimanuk-bali
Penumpang KMP Pancar Indah Meninggal Dunia dalam Pelayaran dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi ke Gilimanuk Bali

  Radarbanyuwangi.id – Suasana arus penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk Jembrana Bali mendadak geger Jumat (28/2) malam.

Seorang penumpang kapal ferry jurusan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk ditemukan meninggal dunia diatas kapal.

Korban diketahui bernama Nurohmad, 56, seorang sopir truk. Saat kejadian, sopir nahas tersebut menumpang KMP Pancar Indah. Pria tersebut diduga meninggal akibat serangan jantung.

Informasi yang diperoleh penyebutkan KMP Pancar Indah berlabuh di Pelabuhan Gilmanuk sekitar pukul 22.59 WITA.

Nurohmad  merupakan sopir truk boks Hino berwarna hijau dengan nomor polisi DK 8518 CU ikut dalam pelayaran tersebut.

Baca Juga: Motor Warga Glenmore Tabrak Tembok Rumah Warga Sempu Banyuwangi, Hidupnya Langsung Berakhir

“Saat proses bongkar muatan, kendaraan korban tidak bergerak. Setelah dicari, korban ditemukan tertidur di kursi penumpang bagian luar sebelah kanan kapal,” Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasat Polairud) Polres Jembrana, AKP I Putu Suparta.

ABK Kapal telah berusaha untuk membangunkan korban. Namun tidak ada respon. Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada nakhoda kapal, Dwi Kartiko Nur Buwono.

Nahkoda pun segera menghubungi petugas medis di Pelabuhan Gilimanuk.

Baca Juga: Klub Kampus Juara Liga 4 DIY, PS Hizbul Wathan UMY Ukir Sejarah Langka di Liga Indonesia

Korban kemudian dibawa ke Puskesmas II Melaya untuk mendapatkan penanganan medis.

Sayangnya, dokter jaga menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia saat tiba di puskesmas.

“Setibanya di puskesmas, korban sudah dalam keadaan meninggal dan terdapat tanda-tanda kaku mayat. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan benda tumpul. Dokter memperkirakan penyebab kematian adalah serangan jantung,” jelas Suparta. 

Di dalam tas pinggang korban ditemukan obat tensi merek Captopril dan Amlodipine, yang menunjukkan kemungkinan korban memiliki riwayat penyakit jantung.

Saat ini, jenazah korban masih berada di Puskesmas II Melaya sambil menunggu kedatangan pihak keluarga.


Page 2


Page 3

  Radarbanyuwangi.id – Suasana arus penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk Jembrana Bali mendadak geger Jumat (28/2) malam.

Seorang penumpang kapal ferry jurusan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk ditemukan meninggal dunia diatas kapal.

Korban diketahui bernama Nurohmad, 56, seorang sopir truk. Saat kejadian, sopir nahas tersebut menumpang KMP Pancar Indah. Pria tersebut diduga meninggal akibat serangan jantung.

Informasi yang diperoleh penyebutkan KMP Pancar Indah berlabuh di Pelabuhan Gilmanuk sekitar pukul 22.59 WITA.

Nurohmad  merupakan sopir truk boks Hino berwarna hijau dengan nomor polisi DK 8518 CU ikut dalam pelayaran tersebut.

Baca Juga: Motor Warga Glenmore Tabrak Tembok Rumah Warga Sempu Banyuwangi, Hidupnya Langsung Berakhir

“Saat proses bongkar muatan, kendaraan korban tidak bergerak. Setelah dicari, korban ditemukan tertidur di kursi penumpang bagian luar sebelah kanan kapal,” Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasat Polairud) Polres Jembrana, AKP I Putu Suparta.

ABK Kapal telah berusaha untuk membangunkan korban. Namun tidak ada respon. Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada nakhoda kapal, Dwi Kartiko Nur Buwono.

Nahkoda pun segera menghubungi petugas medis di Pelabuhan Gilimanuk.

Baca Juga: Klub Kampus Juara Liga 4 DIY, PS Hizbul Wathan UMY Ukir Sejarah Langka di Liga Indonesia

Korban kemudian dibawa ke Puskesmas II Melaya untuk mendapatkan penanganan medis.

Sayangnya, dokter jaga menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia saat tiba di puskesmas.

“Setibanya di puskesmas, korban sudah dalam keadaan meninggal dan terdapat tanda-tanda kaku mayat. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan benda tumpul. Dokter memperkirakan penyebab kematian adalah serangan jantung,” jelas Suparta. 

Di dalam tas pinggang korban ditemukan obat tensi merek Captopril dan Amlodipine, yang menunjukkan kemungkinan korban memiliki riwayat penyakit jantung.

Saat ini, jenazah korban masih berada di Puskesmas II Melaya sambil menunggu kedatangan pihak keluarga.