ngopibareng.id
Memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember 2025, puluhan penyandang disabilitas di Banyuwangi mengggelar konvoi kendaraan bermotor, Senin, 1 Desember 2025. Dalam konvoi ini, para penyandang disabilitas mengkampanyekan kesetaraan lewat poster dan siaran melalui pengeras suara.
Konvoi dimulai dari Terminal Pariwisata Terpadu. Rutenya melalui Taman Makam Pahlawan (TMP), Stadion Diponegoro dan akan berakhir di SLBN Banyuwangi.
Mereka juga mengkampanyekan tertib berlalu lintas. Mereka turut mengapresiasi Polresta Banyuwangi yang telah memfasilitasi pembuatan SIM bagi disabalitas.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani hadir membersamai para peserta konvoi di depan TMP. Ipuk turut mendeklarasaikan program Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM), yang digagas para penyandang disabilitas.
Ipuk menyebut, konvoi ini menjadi bentuk pernyataan terbuka bahwa penyandang disabilitas memiliki ruang dan kekuatan untuk menunjukkan diri.
“Ini adalah cara kalian menunjukkan kepada dunia bahwa kalian ada, kalian kuat, kalian berani, dan kalian mampu menaklukkan dunia dengan cara kalian sendiri. Itu adalah kebenaran yang harus terus kita suarakan,” kata Ipuk.
Para penyandang disabilitas, sambung Ipuk, telah memberikan inspirasi tentang keteguhan dan semangat hidup. Menurutnya, keterbatasan bukanlah sekat yang membatasi gerak seseorang.
“Keterbatasan bukan halangan. Dari situlah justru lahir kekuatan untuk melompat lebih tinggi. Setiap tantangan harus kita sikapi dengan optimisme,” terangnya.
“Saya bangga menyaksikan keteguhan kalian. Kalian adalah inspirasi bagi kita semua,” ujarnya.
Pemerintah Daerah, menurut Ipuk, berupaya membuat kebijakan inklusif yang memberi kesempatan setara bagi disabilitas. Ruang dan layanan publik terus didesain memudahkan aksesibilitas bagi disabilitas.
“Pemerintah daerah memastikan kesempatan bagi penyandang disabilitas terbuka lebar, Kita semua adalah setara. Banyuwangi adalah rumah yang aman bagi semua, dengan kebijakan inklusif yang terus kita perkuat bersama,” katanya.
Baca Juga
Salah satu peserta konvoi, Nurhadi Windoyo, mengatakan, kegiatan ini membawa pesan kuat tentang kesetaraan dan peran penyandang disabilitas dalam masyarakat. Konvoi ini, kata dia, untuk menunjukkan semua setara.
“Disabilitas bukan beban negara, tetapi bagian dari masyarakat yang sama-sama berkontribusi,” katanya.
Para penyandang disabilitas, lanjutnya, memiliki kemampuan dan kemauan yang sama untuk berperan dalam kehidupan sosial maupun ekonomi.
“Kami ingin dilihat bukan dari kekurangan, tetapi dari kemampuan. Kami ingin kesempatan, bukan belas kasihan,” ungkapnya.
Windoyo mengapresiasi upaya Pemkab Banyuwangi yang telah membuat kebijakan pro disabilitas. Ia berharap komitmen itu terus dipertahankan.
“Harapannya pemerintah daerah lebih meningkatkan lagi tentang layanan aksesibilitas, seperti toilet di fasilitas umum supaya bisa lebih ramah difabel,” ujarnya.








