Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Penyebab Arus Kendaraan di Lintas Selat Bali Saat Libur Nataru 2025 Relatif Landai – Tribunjatim.com

penyebab-arus-kendaraan-di-lintas-selat-bali-saat-libur-nataru-2025-relatif-landai-–-tribunjatim.com
Penyebab Arus Kendaraan di Lintas Selat Bali Saat Libur Nataru 2025 Relatif Landai – Tribunjatim.com

Tayang: Minggu, 29 Desember 2024 13:26 WIB

zoom-inlihat foto Penyebab Arus Kendaraan di Lintas Selat Bali Saat Libur Nataru 2025 Relatif Landai

Tribun Jatim Network/Aflahul Abidin

Suasana Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Minggu (29/12/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Aktivitas penyeberangan di lintas Selat Bali cenderung landai selama libur panjang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

 Jumlah kendaraan yang menyeberang ke Bali untuk berlibur menurun, apabila dibandingkan dengan momentum yang sama tahun lalu.

Data ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Banyuwangi menunjukkan, ada penurunan jumlah kendaraan menyeberang dari Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk di Bali sekitar 7 persen setiap harinya.

Data tersebut terhimpun sejak H-7 hingga H+2 Natal.

Meski demikian, tetap ada kemungkinan lonjakan penumpang menjelang Tahun Baru 2025.

GM ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Yani Andriyanto menduga, penurunan penumpang lintas Bali disebabkan oleh dua faktor.

Yakni faktor cuaca dan faktor hari libur yang relatif lebih panjang di banding tahun sebelumnya.

“Analisa kami, faktor cuaca berpengaruh. Wisatawan yang ingin pergi ke Bali mengantisipasi soal cauaca. Apabila cuaca buruk, mereka mungkin merasa tidak nyaman untuk berwisata,” kata Yani, Minggu (29/12/2024).

Analisa itu berdasarkan pada penurunan jumlah penumpang yang menaiki kendaraan roda empat pribadi.

Sementara penumpang yang menaiki angkutan seperti bus dan travel masih relatif tinggi.

Baca juga: Libur Panjang Nataru 2025, Jumlah Penumpang Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Landai

“Kemungkinan, pengguna jasa atau calon wisatawan yang hendak pergi ke Bali, yang sudah booking travel jauh hari, mereka tetap berangkat. Tapi dari sisi kendaraan pribadi, memang jumlahnya cenderung turun,” kata Yani.

Hari libur yang relatif lebih panjang di banding tahun lalu juga turut menjadi penyebab.

Wisatawan memiliki banyak pilihan hari untuk berangkat ke Bali.