Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Perahu Hancur, Nelayan Banyuwangi Terombang-ambing Sendirian di Selat Bali

perahu-hancur,-nelayan-banyuwangi-terombang-ambing-sendirian-di-selat-bali
Perahu Hancur, Nelayan Banyuwangi Terombang-ambing Sendirian di Selat Bali

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Seorang nelayan bernama Heriyanto, warga Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur terombang-ambing sendirian di Selat Bali pada Senin (11/8/2025) petang.

Pria berusia 44 tahun yang berangkat dari Gilimanuk, Bali, menuju Banyuwangi usai mencari ikan tersebut ditemukan tak jauh dari kapalnya yang sudah hancur, diduga karena hantaman ombak.

“Nelayan ditemukan dan diselamatkan KMP Gerbang Samudera 2,” kata Kapolsek Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3), AKP Bambang Darmono, Rabu (13/8/2025).

Baca juga: Setahun Sudah, Ribuan Nelayan di Pamekasan-Sampang Belum Terima Ganti Rugi Rumpon Rusak dari Petronas

Bambang mengatakan, nakhoda KMP Gerbang Samudera 2 melaporkan ke LPS (local port service) Gilimanuk bahwa terlihat ada perahu nelayan terbalik di perairan Selat Bali.

Kepada kru kapal, Heriyanto melambaikan tangan meminta pertolongan.

Nakhoda dan kru kapal kemudian melakukan penyelamatan dan evakuasi nelayan tersebut.

“Nelayan tersebut dapat diselamatkan dan berada di atas KMP Gerbang Samudera 2 dilayarkan ke Pelabuhan Ketapang,” tuturnya.

Setibanya di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Heriyanto segera diperiksa petugas kesehatan.

Setelah mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, Heriyanto diperbolehkan pulang karena dinyatakan dalam kondisi sehat.

Terkait hal tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk memperbarui informasi prakiraan cuaca sebelum berangkat melaut.

“Mengimbau bagi para nelayan agar meningkatkan kewaspadaan saat melaut, mengingat kondisi cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu, serta memastikan kondisi kapal dan mesin dalam keadaan baik,” kata prakirawan BMKG Banyuwangi, Dedy Arsa.

Baca juga: Izin Tambang Timah Laut di Beriga Diperpanjang hingga 2035, Nelayan Menolak

Selain itu, nelayan diingatkan untuk membawa perlengkapan keselamatan seperti pelampung, alat komunikasi, serta perbekalan yang cukup.

Jika terjadi cuaca buruk atau gelombang tinggi, nelayan diminta untuk tidak memaksakan diri dan segera mencari tempat aman.

Sementara itu, menurut prakiraan BMKG, tinggi gelombang di Selat Bali saat ini berada di kisaran 1,25 meter hingga 2,5 meter.

Cuaca di Selat Bali bagian utara didominasi berawan tebal dengan suhu 26 derajat Celsius dan kecepatan angin 13-15 knot.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!