Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Perahu Nelayan Terbalik Dihantam Ombak

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: Radar Banyuwangi – Jawa Pos

BANYUWANGI – Ombak dan angin besar kembali mengancam para nelayan di pesisir Pantai Selatan.

Dilansir dari Radar Banyuwangi – Jawa Pos, perahu speed milik Sukiman (60) warga Dusun Grajagan Pantai, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, terbalik setelah diterjang ombak di daerah Plawangan, wilayah perairan Grajagan.

Kecelakaan laut yang terjadi pada Jum’at (1/5/2020) sekitar pukul 07.30 itu membuat perahu speed warna putih kombinasi biru itu terbalik dan rusak berat. Katir atau sayap patah dan peralatan melaut ada yang hilang.

“Saat itu saya akan pulang dari melaut,” kata Sukiman pada Jawa Pos Radar Genteng.

Sukiman yang melaut sendirian itu menyebut, saat akan pulang itu membawa ikan hasil tangkapan.

Ketika sampai di daerah Plawangan, terlihat ombak tenang dan perahunya terus meluncur menuju ke Pelabuhan Grajagan.

“Ombak sudah tenang, saya masuk ke Plawangan,” terangnya.

Namun, saat perahu dengan satu mesin itu memasuki perairan Plawangan yang dikenal ganas, dari arah belakang muncul ombak yang sangat besar dan menghantam perahunya.

Akibatnya, Sukiman terpental dan jatuh ke laut. Malahan, nelayan itu sempat terbawa arus Laut Selatan.

“Saya hanya bisa pasrah saat terbawa arus yang besar itu,” kata Sukiman.

Sontak, para nelayan Grajagan yang mengetahui perahu milik korban ini diterjang ombak dan terbalik langsung berdatangan untuk menolong. Mereka kembali turun ke laut menggunakan perahunya.

“Banyak nelayan yang turun ke laut dan menyelamatkan saya,” ungkapnya.

Dalam kecelakaan ini, terang dia, perahunya rusak parah. Sebagian alat ungkapnya juga rusak dan kerugian sekitar Rp 15.000.000.

“Yang penting saya masih bisa selamat,” katanya sambil mengambil sejumlah peralatan perahu di Pantai Grajagan.

Sementara itu, Kanit Pos Satpolairud Polresta Banyuwangi di Grajagan, Bripka Arif Irawanto mengaku melihat saat perahu nelayan itu diterjang ombak. Ombak besar yang menggulung langsung menghantam perahu milik korban dari arah belakang.

“Ketinggian ombak antara 2 meter hingga 3 meter,” ujarnya.

Ombak yang besar itu, terang dia, datang tiba-tiba. Saat korban dengan perahunya akan melewati daerah Plawangan, tidak terlihat akan ada ombak besar. Tapi saat perahu berada di daerah maut itu, tiba-tiba datang ombak besar.

“Korban kaget dan perahunya langsung terguling, beruntung para nelayan bisa cepat menyelamatkan,” terangnya.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan laut itu. Perahu yang mengalami kecelakaan itu, langsung dievakuasi ke pantai. Perahu itu, oleh nelayan ditarik.

“Korban diangkut ke perahu nelayan, sedangkan perahunya ditarik bareng-bareng,” pungkasnya.