RadarBanyuwangi.id – Para nelayan yang berada di sekitar buangan Sungai Stail Dusun Krajan dan Dusun Tegalpare, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, memilih untuk melempar jangkar.
Penyebabnya, daerah di Selat Bali sedang dilanda angin kencang dan ombak tinggi.
Angin kencang akibat siklon tropis anggrek sejak Rabu (5/2), membuat nelayan tidak ada yang berani melaut. Sambil menunggu cuaca yang baik, mereka memperbaiki jaringnya.
Baca Juga: Enam Rumah Warga Rusak Disapu Angin Puting Beliung Dusun Sumberurip, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung Banyuwangi
“Saya dua hari ini istirahat,” cetus Asmuni, 54 salah satu tokoh nelayan Dusun Krajan, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Jumat (7/2).
Menurut pria paro baya itu, angin kencang di Selat Bali menyebabkan ombak di tengah laut sangat besar, sehingga berbahaya jika nekat untuk melaut.
“Para nelayan milih libur, anginnya kencang dan ombaknya besar,” katanya.
Sebenarnya, masih kata Asmuni, saat ini jika nelayan mau berlayar, jumlah ikan yang didapat akan lumayan banyak.
Baca Juga: Ruang TU (Tata Usaha) MTs Miftahul Mubtadiin Muncar Terbakar, Api Diduga Korsleting Listrik Pada Kipas Angin
“Sebelum angin kencang, para nelayan sekali berlayar mendapatkan uang Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu dari hasil jual ikan,” ujarnya.
Asmuni berharap, angin yang kencang ini bisa segera reda agar para nelayan bisa melaut seperti sebelumnya.
“Kalau faktor alam seperti ini, nelayan hanya bisa pasrah. Semoga setelah cuaca yang tidak baik ini tangkapan ikan meningkat,” harapnya.
Baca Juga: Memasuki Musim Hujan Disertai Angin Kencang, BPBD Banyuwangi Data Pohon Rawan Roboh di Jalur Utama
Salah satu tokoh masyarakat setempat yang berjualan di jembatan penghubung Dusun Krajan dengan Dusun Tegalpare Ponijan, 52 mengatakan, jika tidak sedang cuaca buruk, biasanya pukul 14.00 sampai 16.00, di buangan Sungai Stail sudah ramai nelayan yang hendak berangkat.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Para nelayan yang berada di sekitar buangan Sungai Stail Dusun Krajan dan Dusun Tegalpare, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, memilih untuk melempar jangkar.
Penyebabnya, daerah di Selat Bali sedang dilanda angin kencang dan ombak tinggi.
Angin kencang akibat siklon tropis anggrek sejak Rabu (5/2), membuat nelayan tidak ada yang berani melaut. Sambil menunggu cuaca yang baik, mereka memperbaiki jaringnya.
Baca Juga: Enam Rumah Warga Rusak Disapu Angin Puting Beliung Dusun Sumberurip, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung Banyuwangi
“Saya dua hari ini istirahat,” cetus Asmuni, 54 salah satu tokoh nelayan Dusun Krajan, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Jumat (7/2).
Menurut pria paro baya itu, angin kencang di Selat Bali menyebabkan ombak di tengah laut sangat besar, sehingga berbahaya jika nekat untuk melaut.
“Para nelayan milih libur, anginnya kencang dan ombaknya besar,” katanya.
Sebenarnya, masih kata Asmuni, saat ini jika nelayan mau berlayar, jumlah ikan yang didapat akan lumayan banyak.
Baca Juga: Ruang TU (Tata Usaha) MTs Miftahul Mubtadiin Muncar Terbakar, Api Diduga Korsleting Listrik Pada Kipas Angin
“Sebelum angin kencang, para nelayan sekali berlayar mendapatkan uang Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu dari hasil jual ikan,” ujarnya.
Asmuni berharap, angin yang kencang ini bisa segera reda agar para nelayan bisa melaut seperti sebelumnya.
“Kalau faktor alam seperti ini, nelayan hanya bisa pasrah. Semoga setelah cuaca yang tidak baik ini tangkapan ikan meningkat,” harapnya.
Baca Juga: Memasuki Musim Hujan Disertai Angin Kencang, BPBD Banyuwangi Data Pohon Rawan Roboh di Jalur Utama
Salah satu tokoh masyarakat setempat yang berjualan di jembatan penghubung Dusun Krajan dengan Dusun Tegalpare Ponijan, 52 mengatakan, jika tidak sedang cuaca buruk, biasanya pukul 14.00 sampai 16.00, di buangan Sungai Stail sudah ramai nelayan yang hendak berangkat.