Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Perangkat Desa Sambut Baik Islah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

perangkatSINGOJURUH – Polemik terkait perusakan kantor Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, belum sepenuhnya tuntas. Meski begitu, sejumlah perangkat Desa Cantuk menyambut baik niat warga untuk berdamai. Seperti diketahui, warga yang kontra Kepala Desa (Kades) Masbudi sudah mengisyaratkan islah terkait baku hantam yang terjadi pada Minggu siang lalu itu (24/2).

Hal itu diungkapkan Fauzi, salah satu pentolan warga Dusun Cantuk Lor. Rencana islah itu dianggap langkah positif terkait kelangsungan program pemerintah desa setempat. Bahkan, Camat Singojuruh Nanik Machrufi dan Kapolsek AKP Maspud mengapresiasi langkah tersebut. ‘’Memang itu yang kami harapkan,’’ kata Nanik Machrufi . Untuk merealisasikan itu, Muspika Singojuruh akan segera mengambil tindakan. Dalam waktu dekat, semua warga yang terlibat akan dikumpulkan.

Kita masih menunggu keputusan rapat antaran kades dan BPD. Malam ini mereka masih rapat membahas usulan islah,” ujar Nanik kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Langkah itu sebagai wujud komitmen agar pelaksanaan program pemerintah bisa berjalan dengan baik. Jika perangkat desa mogok ngantor, tentu saja warga akan kena imbasnya. ‘’Mudah-mudahan kejadian itu tidak terulang di kemudian hari,” harapnya.

Kepala Dusun Cantuk Lor, Heri Subagio, sudah menerima laporan dari warga terkait islah dengan kepala desa dan perangkat desa tersebut. ‘’Menurut saya itu sangat bagus,” kata Heri kepada koran ini kemarin. Secara pribadi Heri mengatakan bahwa perseteruan warga dan para pejabat desa itu harus segera diakhiri. Harus segera dilakukan islah. Meski begitu, dirinya tidak bisa memberikan kepastian apakah itu bisa terealisasi ataukah tidak. ‘’Kalau saya tidak bisa memberikan kepastian, karena ini menyangkut lembaga,” terangnya. Dia mengaku, laporan tersebut sudah diterima Selasa malam (26/2).

Meski begitu, laporan warga tersebut masih belum disampaikan kepada pimpinannya. ‘’Saya masih belum ketemu Pak Kades, karena sejak ke marin saya ikut pelatihan di Banyuwangi,” jelasnya. Rencananya, kata dia, keinginan warga itu akan segera di laporkan kepada kepala desa setelah dirinya mengikuti pelatihan. Meski begitu, dia tidak menjamin apakah itu bisa terwujud ataukah tidak. ‘’Semua tergantung Pak Kades. Se karang, Pak Kades memang sedang sakit,” tandasnya. Kades Masbudi masih belum mem berikan keterangan resmi se putar keinginan warga ter sebut. “Maaf sekali ya, suami saya sedang sakit. Memang sengaja tidak diangkat, karena kondisi su ami saya sedang drop,” ujar istri Masbudi. (radar)