Tayang: Jumat, 26 Juli 2024 11:28 WIB

TRIBUNJATIM.COM/AFLAHUL ABIDIN
Forum ‘Public Sector Leaders Forum On East Java Economic Prospect 2024’ di Banyuwangi, Kamis (25/7/2024)
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur mendorong Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi pusat perekonomian di Jatim.
Perkembangan Banyuwangi yang pesat selama lebih dari satu dekade terakhir menjadi latar belakangnya.
Rencana untuk menjadikan Banyuwangi sebagai pusat perekonomian Jatim itu telah dibahas lintas sektor.
Perwakilan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan Badan Pusat Statistik, Lembaga Penjamin Simpanan, dan Himbara di wilayah Jatim menggelar forum “Public Sector Leaders Forum On East Java Economic Prospect 2024” pada Kamis (25/7/2024).
Baca juga: Inilah Pembalap Grand Tour Juara Umum Tour de Banyuwangi Ijen 2024, dari Tim Trengganu Malaysia
Forum itu digelar untuk membedah arah, potensi, dan peran ekonomi Banyuwangi dalam Perekonomian Jatim.
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur Sigit Danang Joyo mengatakan, Banyuwangi dipilih sebagai sasaran pusat perekonomian Jatim karena memiliki sumber daya pembangunan yang lengkap.
Banyuwangi memiliki beberapa infrastruktur dan potensi seperti pelabuhan, bandara, tambang emas, hingga pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara.
Banyuwangi juga dianggap mampu memanfaatkan sumber daya alam dan mengemasnya menjadi destinasi wisata kelas nasional hingga internasional.
“Banyuwangi mempunyai sumber daya pembangunan yang luar biasa,” ujar Sigit.
Ke depannya, ia yakin Banyuwangi bakal makin terkerek berkat pembangunan jalan tol Trans Jawa yang ditarget menyambung ke Banyuwangi mulai 2025.
Baca juga: Jalur Neraka King of Mountain, Jadi Pembuktian Calon Juara di Etape Terakhir Tour de Banyuwangi Ijen
Adanya fasilitas ini akan menjadi infrastruktur bagi moda transportasi. Sehingga kabupaten ini bisa menjadi salah satu poros.
“Kesemuanya akan menjadi andalan dukungan kompleks Industri dan menjadi nilai tambah investor untuk masuk berinvestasi terkait adanya energi bersih,” katanya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap, berbagai pihak yang terlibat dalam forum tersebut akan turut mengangkat potensi Banyuwangi untuk menggerakkan dan mendukung perekonomian Jatim.
“Kami berharap masukan, saran, dan supervisi dari peserta forum agar dalam pelaksanaan pembangunan bisa sesuai dengan arah dan tujuan perekonomian yang ingin dicapai,” kata dia.
