RadarBanyuwangi.id – Bunga dengan nama unik “Nona Makan Sirih” ini bukan hanya menarik dari segi penampilan, tapi juga dari sisi cerita dan asal-usulnya.
Dalam dunia botani, tanaman ini dikenal sebagai Clerodendrum thomsoniae, tanaman rambat yang berasal dari Afrika Barat.
Meski begitu, keindahannya telah lama menghiasi banyak tanaman tropis di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Yang membuat bunga ini mencuri perhatian adalah kombinasi warnanya yang kontras namun serasi.
Kelopak ungu tampak seperti lentera mungil yang menggantung, sementara mahkota merah cerah di bagian tengah memberikan aksen tajam dan dramatis. Perpaduan ini menciptakan visual yang memikat, seolah bunga ini “bersolek” dengan elegan.
Nama “Nona Makan Sirih” sendiri berasal dari imajinasi masyarakat Indonesia. Mahkota merah di dalam kelopak ungu dianggap menyerupai mulut wanita yang sedang mengunyah sirih, sebuah kebiasaan tradisional yang masih dikenal di berbagai daerah.
Julukan ini pun menjadi bentuk kearifan lokal dalam memberi identitas pada tumbuhan asing yang telah lama beradaptasi dengan budaya setempat.
Selain tampil cantik, tanaman ini juga berfungsi sebagai tanaman rambat yang ideal untuk menghiasi pagar, pergola, atau teralis rumah.
Pertumbuhannya yang merambat rapi serta bunga-bunganya yang muncul sepanjang tahun menjadikannya pilihan favorit untuk mempercantik halaman rumah.
Dengan keunikan bentuk, warna, dan cerita di balik namanya, tak heran jika Nona Makan Sirih terus memikat para pecinta tanaman hias di berbagai belahan dunia. (*)