Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Petani di Bajulmati Krisis Buruh Panen, Andalkan Mesin Combine dari Luar Kota

petani-di-bajulmati-krisis-buruh-panen,-andalkan-mesin-combine-dari-luar-kota
Petani di Bajulmati Krisis Buruh Panen, Andalkan Mesin Combine dari Luar Kota

Banyuwangi, Jurnalnews.com – Musim panen raya padi di Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, justru membuat sejumlah petani merasa risau. Pasalnya, panen yang terjadi secara serentak di wilayah tersebut menyebabkan kelangkaan tenaga kerja untuk memanen secara manual. Sementara itu, jumlah mesin pemotong padi atau combine masih sangat terbatas.

Ketua Kelompok Tani “Harapan Jaya” Bajulmati, Nurhadi (48), mengungkapkan bahwa dirinya kesulitan mendapatkan buruh panen. Akibatnya, ia terpaksa mendatangkan mesin combine dari luar kota untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Yang di sini hanya ada dua unit combine, itu pun masih kurang. Kalau panen terlalu lama, padi bisa kering dan berasnya rusak saat digiling,” kata Nurhadi saat ditemui di lokasi panen.

Menurutnya, penggunaan mesin combine jauh lebih efisien dibanding panen manual. Untuk lahan seluas satu hektare, biaya pengoperasian combine hanya sekitar Rp2 juta. Sementara panen manual bisa mencapai Rp3,5 juta per hektare.

Hal senada disampaikan oleh Edi Suko Handoyo (48), seorang petani asal Dusun Krajan, Desa Bajulmati. Ia mengatakan telah mengeluarkan biaya Rp1 juta untuk memanen padi di lahan seluas setengah hektare menggunakan mesin combine.

“Punya saya setengah hektare, biaya combinenya Rp1 juta, dan Alhamdulillah bisa selesai dalam waktu satu jam saja,” ujarnya.

Para petani berharap pemerintah daerah atau instansi terkait dapat menambah ketersediaan mesin panen saat masa panen raya tiba, agar hasil panen tidak terbuang sia-sia akibat keterlambatan proses pemaenan. (Venus Hadi)