RADAR BANYUWANGI – Sebelum menyampaikan visi dan misi bupati dan wakil bupati periode 2025–2030, Ipuk yang notabene merupakan bupati petahana Banyuwangi juga membeber berbagai keberhasilan pembangunan selama menjabat pada periode 2021–2025.
Dia menyatakan, dengan kerja bersama selama kurang lebih 3,5 tahun, sejumlah capaian positif berhasil diraih.
Angka kemiskinan di Banyuwangi pada 2024 turun hingga menjadi sebesar 6,54 persen.
Baca Juga: Ipuk-Muji Tekankan Pelayanan Pemkab Banyuwangi Lebih Cepat dan Berkualitas
Angka ini telah mencapai level yang lebih rendah dibandingkan sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Selain itu, tingkat pengangguran juga berhasil diturunkan menjadi 4,03 persen.
Tidak hanya itu, pendapatan per kapita Banyuwangi juga lebih tinggi dari kabupaten sekitar, yakni mencapai Rp 62,09 juta per orang per tahun.
Kesenjangan atau rasio gini juga berhasil diturunkan dari 0,373 pada 2021 menjadi 0,312 pada 2024. Angka ini lebih rendah dibandingkan Provinsi Jatim (0,372) dan nasional (0,381).
Baca Juga: Pasca Dilantik Presiden Prabowo di Istana Negara, Duet Ipuk-Mujiono Ajak Gotong Royong Tekan Kemiskinan
Capaian positif juga berhasil diraih di sektor indeks pembangunan manusia (IPM). ”IPM Banyuwangi pada 2024 naik menjadi 74,3,” ujar Ipuk.
Ipuk menambahkan, selama kurang lebih 3,5 tahun itu pula, sebanyak 5.911 pelajar telah dibantu untuk mencegah putus sekolah.
Sebanyak 833 anak muda bisa melanjutkan kuliah dengan beasiswa Banyuwangi Cerdas, serta menjadikan Banyuwangi sebagai daerah perintis Programme for International Student Assessment (PISA) di Indonesia.
Bukan itu saja, 3.882 unit rumah warga miskin telah direhab menjadi layak huni dan 15 ribu bantuan alat usaha gratis telah diberikan kepada warga kurang mampu dan perempuan kepala keluarga.
Baca Juga: Profil Ipuk Fiestiandani, Gantikan Suami Jadi Bupati Banyuwangi, Sama-sama Jabat 2 Periode
Selain itu, sebanyak 1.488 ruang kelas, perpustakaan, laboratorium telah direhab serta 562 ruang kelas baru dan laboratorium telah dibangun.
Page 2
Page 3
RADAR BANYUWANGI – Sebelum menyampaikan visi dan misi bupati dan wakil bupati periode 2025–2030, Ipuk yang notabene merupakan bupati petahana Banyuwangi juga membeber berbagai keberhasilan pembangunan selama menjabat pada periode 2021–2025.
Dia menyatakan, dengan kerja bersama selama kurang lebih 3,5 tahun, sejumlah capaian positif berhasil diraih.
Angka kemiskinan di Banyuwangi pada 2024 turun hingga menjadi sebesar 6,54 persen.
Baca Juga: Ipuk-Muji Tekankan Pelayanan Pemkab Banyuwangi Lebih Cepat dan Berkualitas
Angka ini telah mencapai level yang lebih rendah dibandingkan sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Selain itu, tingkat pengangguran juga berhasil diturunkan menjadi 4,03 persen.
Tidak hanya itu, pendapatan per kapita Banyuwangi juga lebih tinggi dari kabupaten sekitar, yakni mencapai Rp 62,09 juta per orang per tahun.
Kesenjangan atau rasio gini juga berhasil diturunkan dari 0,373 pada 2021 menjadi 0,312 pada 2024. Angka ini lebih rendah dibandingkan Provinsi Jatim (0,372) dan nasional (0,381).
Baca Juga: Pasca Dilantik Presiden Prabowo di Istana Negara, Duet Ipuk-Mujiono Ajak Gotong Royong Tekan Kemiskinan
Capaian positif juga berhasil diraih di sektor indeks pembangunan manusia (IPM). ”IPM Banyuwangi pada 2024 naik menjadi 74,3,” ujar Ipuk.
Ipuk menambahkan, selama kurang lebih 3,5 tahun itu pula, sebanyak 5.911 pelajar telah dibantu untuk mencegah putus sekolah.
Sebanyak 833 anak muda bisa melanjutkan kuliah dengan beasiswa Banyuwangi Cerdas, serta menjadikan Banyuwangi sebagai daerah perintis Programme for International Student Assessment (PISA) di Indonesia.
Bukan itu saja, 3.882 unit rumah warga miskin telah direhab menjadi layak huni dan 15 ribu bantuan alat usaha gratis telah diberikan kepada warga kurang mampu dan perempuan kepala keluarga.
Baca Juga: Profil Ipuk Fiestiandani, Gantikan Suami Jadi Bupati Banyuwangi, Sama-sama Jabat 2 Periode
Selain itu, sebanyak 1.488 ruang kelas, perpustakaan, laboratorium telah direhab serta 562 ruang kelas baru dan laboratorium telah dibangun.