Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

PKK Banyuwangi Kompak Lupakan Perbedaan Pilihan Politik Saat Pilpres

Foto: merdeka
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: merdeka

BANYUWANGI – Momentum halal bihalal dimanfaatkan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas untuk mengajak seluruh elemen perempuan kembali merajut persatuan.

Dilansir dari Merdekacom, istri Bupati Abdullah Azwar Anas tersebut mengajak seluruh perempuan melupakan perbedaan politik yang terjadi saat pemilihan presiden kemarin untuk membangun daerah.

Hal itu diungkapkan Dani, sapaan akrabnya, saat menggelar halal bihalal yang dihadiri ratusan perempuan dari pengurus PKK se Banyuwangi, organisasi wanita, dan organisasi perempuan keagamaan, mulai LDII, Ma’atul Sholihah, fatayat, muslimat dan Asiyiah, di Pendopo Swagatha Blambangan Banyuwangi.

“Momen Idul Fitri merupakan saat yang tepat untuk meleburkan diri kembali jadi satu pikiran, yakni bagaimana membangun daerah dan bangsa ini,” ujar Dani Azwar Anas.

“Mari saling bermaaf-maafan. Pemilu sudah berakhir waktunya kembali menyatukan hati untuk membangun Banyuwangi. Kita lupakan perbedaan politik saat pilpres, saatnya kita kembali bersatu. Bisa dan sanggup ya ibu-ibu?” ajak Dani Azwar Anas.

Ajakan Dani Azwar Anas mendapat respon positif dari ratusan perempuan yang hadir. Mereka pun dengan kompak menjawab dengan semangat, “Bisa, dan kami sanggup.”

Menurut Dani, sekarang sudah saatnya move on dari perbedaan yang ada kemarin.

“Ayo para perempuan kembali menjalankan perannya baik yang berkarir maupun ibu rumah tangga,” ajak Dani.

“Yang berkiprah di PKK, melajutkan kembali serta mendukung program- program PKK kabupaten sambil mengembangkan inovasi di masing-masing wilayahnya,” tutur Dani.

Untuk PKK tingkat desa, khusus di minta untuk terus menjaga suasana yang kondusif, karena setelah ini akan ada pemilihan kepala desa yang digelar serentak di sejumlah desa.

Kepada organisasi wanita dan keagamaan, Dani meminta agar terus bersama-sama PKK membangun sinergitas, gotong royong meningkatkan pemberdayaan keluarga kembali.

“PKK tidak mungkin bisa berjalan sendiri, sehingga perlu dibantu semua komponen wanita untuk mengentaskan masalah keluarga. Mulai dari program menekan kematian balita hingga memantau perkembangan dan pendidikan anak,” papar Dani.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mendukung apa yang disampaikan Dani Azwar Anas. Bahwa momen halal bi halal adalah saat yang tepat untuk kembali merajut segala perbedaan. Karena, halal bihalal yang awalnya digelar tahun 1948 oleh Presiden Soekarno dimaksudkan untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa.

“Di pertengahan Ramadan 1948, Bung Karno meminta saran KH Wahab Chasbullah untuk mengatasi kebuntuan situasi politik Indonesia saat itu. Kemudian Kiai Wahab memberi saran kepada Bung Karno untuk menyelenggarakan silaturahim,” jelas Bupati Anas.

Dari saran Kiai Wahab itulah, lanjut Bupati Anas, kemudian Bung Karno pada Hari Raya Idul Fitri saat itu mengundang semua tokoh politik untuk datang ke Istana Negara menghadiri silaturrahmi yang diberi judul ‘Halal bihalal’.

“Moment seperti ini, pas untuk mengumpulkan para kaum ibu dari berbagai organisasi keagamaan untuk saling bersilahruhami dan berhalal bihalal,” kata Bupati Anas.

“Ayo para perempuan terus bersinergi dengan pemkab untuk membangun Banyuwangi menjadi lebih baik. Salah satunya, berinventasi terhadap dunia pendidikan dengan memantau perkembangan anak-anaknya,” paparnya.

Bupati Anas menitipkan kepada ibu ibu untuk menjaga anak-anak mereka sebagai generasi bangsa. Bagi yang ke kesekolah kembali ke sekolah, yang ke pesantren kembali ke pesantren sehingga di harapkan jangan sampai ada anak putus sekolah.

“Laporkan ke pemerintah daerah apabila ada yang terkendala pendidikan. Dan yang paling penting, menjaga akhlak dan pendidikan mereka,” pungkas Bupati Anas.