Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Polisi Tetapkan Empat Orang Tersangka dalam Kasus Penganiayaan Santri Ponpes Al Hanifiyah Kediri

polisi-tetapkan-empat-orang-tersangka-dalam-kasus-penganiayaan-santri-ponpes-al-hanifiyah-kediri
Polisi Tetapkan Empat Orang Tersangka dalam Kasus Penganiayaan Santri Ponpes Al Hanifiyah Kediri
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji Saat Memberi Keterangan di Hadapan Awak Media, Senin (26/02)

Banyuwangihits.id – Buntut kasus meninggalnya santri asal Glenmore, Banyuwangi di Pondok Pesantren Al Hanifiyah Mojo, Kediri, Polres Kediri Kota telah menetapkan empat orang sebagai tersangka. Empat orang tersebut merupakan kakak kelas korban.

Kasus tersebut berawal saat korban bernama BBM (14) dipulangkan dalam keadaan meninggal dunia dengan penuh luka di sekujur tubuhnya. Keluarga yang tak terima dengan kondisi korban melaporkan hal tersebut ke Polsek Glenmore.

“Sejak dilaporkannya kasus ini di Polsek Glenmore Polresta Banyuwangi, Sabtu, 24 Februari, hasil koordinasi kami, kerja sama Satreskrim Polres Kediri Kota dan Satreskrim Polresta Banyuwangi telah melaksanakan tindak lanjut,” kata Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Senin (26/02/24).

AKBP Bramastyo menjelaskan, usai melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, polisi menetapkan empat orang tersangka, yakni MN (18) seorang pelajar kelas 11 asal Sidoarjo, MA (18) pelajar kelas 12 asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, serta AK (17) asal Kota Surabaya.

“Minggu malam kami telah mengamankan 4 orang dan kita tetapkan sebagai tersangka dan kita lakukan penahanan untuk proses penyidikan lebih lanjut,” ujar AKBP Bramastyo.

Terkait motif para tersangka, AKBP Bramastyo menegaskan sedang tahap pendalaman lebih lanjut, begitu pula perihal kabar adanya bekas sundutan rokok di tubuh korban.

“Kita juga masih dalami keterangan saksi-saksi, termasuk saksi dokter yang menerima jenazah di Banyuwangi,” pungkas Kapolres.

Sementara itu, pihak Pesantren Al Hanifiyah mengaku tidak mengetahui adanya penganiayaan tersebut. Sebab, laporan yang diterima dari pengurus, korban meninggal dunia karena jatuh terpeleset di kamar mandi.

“Saya dikabari (kondisi) sudah meninggal. Dapat laporan itu karena jatuh terpeleset di kamar mandi,” ujar Fatihunada, pengasuh pesantren Al Hanifiyah, Senin (26/02/24).

Fatihunada mengatakan, usai menerima kabar salah satu santrinya meninggal dunia pada Jumat (23/02/24), dirinya membantu pemulangan jenazah ke Banyuwangi. Bahkan, ia juga turut serta mendampingi pemulangan itu bersama sejumlah pengurus lainnya.

Ia menambahkan, pihaknya menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada kepolisian. (IND/DIK)