Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pondok Ramadan SDN Kepatihan Banyuwangi, Gawai Siswa SD Perlu Ikuti Setting Pembatasan Usia

pondok-ramadan-sdn-kepatihan-banyuwangi,-gawai-siswa-sd-perlu-ikuti-setting-pembatasan-usia
Pondok Ramadan SDN Kepatihan Banyuwangi, Gawai Siswa SD Perlu Ikuti Setting Pembatasan Usia

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Kegiatan safari Pondok Ramadan Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) Goes to School berlabuh ke SDN Kepatihan Banyuwangi pagi kemarin (15/3).

        Kali ini, wartawan JP-RaBa Fredy Rizki Manunggal memberikan pembekalan tentang bijak menggunakan internet dan media sosial (medsos) untuk para siswa peserta Pondok Ramadan.

Fredy menekankan, agar para siswa jangan pernah malu atau takut untuk bercerita kepada orang tua atau guru, apabila menemukan sesuatu yang salah di internet.

Selain itu, kata Fredy, dalam beberapa aplikasi internet itu sebenarnya ada pengaturan pembatasan usia. Pengaturan pembatasan usia inilah yang perlu diterapkan oleh para siswa sekolah dasar (SD).

‘’Sehingga, anak-anak tersebut bisa aman dari konten-konten yang berbahaya dan konten yang menjerumuskan,’’ katanya.

Dia menambahkan, pembatasan tak hanya setting usia. Pembatasan durasi penggunaan handphone atau gawai juga sangat diperlukan. Sehingga, anak dapat mengelola waktu dengan baik.

‘’Ada waktu untuk belajar, ada waktu untuk beribadah, ada waktu untuk bermain. Jangan sampai waktu dihabiskan seharian untuk menggunakan gawai,’’tuturnya.

Sementara itu, Kepala SDN Kepatihan, Suliantari mengatakan, pihaknya mendukung kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial secara positif dan bertanggung jawab.

Karena itu, safari Pondok Ramadan Radar Banyuwangi Goes to School kali ini sangat bermanfaat.

‘’Kegiatan ini membantu murid memahami etika dalam berinternet, menghindari berita hoaks, serta menggunakan media sosial untuk hal-hal yang bermanfaat,’’ tuturnya.

Menurutnya, siswa bisa memanfaatkan internet untuk mencari ilmu, berdakwah, dan membangun relasi yang positif.

Dengan kegiatan pondok Ramadan ini, murid juga diajarkan tentang dampak negatif dari penggunaan media sosial (medsos).


Page 2


Page 3

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Kegiatan safari Pondok Ramadan Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) Goes to School berlabuh ke SDN Kepatihan Banyuwangi pagi kemarin (15/3).

        Kali ini, wartawan JP-RaBa Fredy Rizki Manunggal memberikan pembekalan tentang bijak menggunakan internet dan media sosial (medsos) untuk para siswa peserta Pondok Ramadan.

Fredy menekankan, agar para siswa jangan pernah malu atau takut untuk bercerita kepada orang tua atau guru, apabila menemukan sesuatu yang salah di internet.

Selain itu, kata Fredy, dalam beberapa aplikasi internet itu sebenarnya ada pengaturan pembatasan usia. Pengaturan pembatasan usia inilah yang perlu diterapkan oleh para siswa sekolah dasar (SD).

‘’Sehingga, anak-anak tersebut bisa aman dari konten-konten yang berbahaya dan konten yang menjerumuskan,’’ katanya.

Dia menambahkan, pembatasan tak hanya setting usia. Pembatasan durasi penggunaan handphone atau gawai juga sangat diperlukan. Sehingga, anak dapat mengelola waktu dengan baik.

‘’Ada waktu untuk belajar, ada waktu untuk beribadah, ada waktu untuk bermain. Jangan sampai waktu dihabiskan seharian untuk menggunakan gawai,’’tuturnya.

Sementara itu, Kepala SDN Kepatihan, Suliantari mengatakan, pihaknya mendukung kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial secara positif dan bertanggung jawab.

Karena itu, safari Pondok Ramadan Radar Banyuwangi Goes to School kali ini sangat bermanfaat.

‘’Kegiatan ini membantu murid memahami etika dalam berinternet, menghindari berita hoaks, serta menggunakan media sosial untuk hal-hal yang bermanfaat,’’ tuturnya.

Menurutnya, siswa bisa memanfaatkan internet untuk mencari ilmu, berdakwah, dan membangun relasi yang positif.

Dengan kegiatan pondok Ramadan ini, murid juga diajarkan tentang dampak negatif dari penggunaan media sosial (medsos).