Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pondok Ramadan SMPN 3 Banyuwangi, Libatkan Penceramah dari KUA

pondok-ramadan-smpn-3-banyuwangi,-libatkan-penceramah-dari-kua
Pondok Ramadan SMPN 3 Banyuwangi, Libatkan Penceramah dari KUA
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Pondok Ramadan yang dihelat Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) berlanjut. Selasa (2/4) giliran ratusan siswa dan siswi SMPN 3 Banyuwangi mendapat pembekalan materi dari kru redaksi Radar Banyuwangi yang terbit sejak Juli 1999 ini.

Bukan itu saja, para siswa juga mendapat siraman rohani dari petugas Kantor Urusan Agama (KUA) Banyuwangi.

Siraman rohani tersebut disampaikan langsung oleh Ustadah Hikmah Kamila. Ustadah Hikmah menyampaikan materi tentang puasa Ramadan, akhlak, akidah, dan fikih.

Baca Juga: Diajak Bijak Bermedsos! Pondok Ramadan di SMPN 2 Gambiran Turut Diikuti Siswi Mualaf

Kegiatan Pondok Ramadan kali ini diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan pembacaan ayat-ayat suci Alquran beserta terjamahan dalam bahasa Indonesia yang dibawakan oleh dua perwakilan siswa.

Sementara itu, narasumber asal JP-RaBa Sigit Hariyadi menyampaikan materi tentang bijak memanfaatkan gawai dan media sosial. Sebab, ibarat pisau bermata dua, gawai alias gadget bisa memberikan dampak positif dan dampak negatif.

Dampak positif gawai antara lain memudahkan siswa dalam mengerjakan tugas sekolah, memudahkan komunikasi, sebagai media refreshing, serta mempermudah akses informasi.

Baca Juga: SDN Model Dibekali Ilmu Puasa dan Ngaji Literasi Digital

Di sisi lain, jika tidak dimanfaatkan dengan bijak, gadget bisa menimbulkan dampak negatif, seperti pola tidur menjadi terganggu, bisa kecanduan permainan online, jadi sarana untuk melakukan penipuan dan aksi kejahatan, bisa terpapar informasi palsu alias hoaks, hingga memicu budaya flexing dan FOMO (fear of missing out).

Secara garis besar, flexing adalah suatu kebiasaan seseorang untuk memamerkan apa yang dimiliki di media sosial untuk mendapat pengakuan dari orang lain.

Sedangkan FOMO adalah perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru seperti tren, berita viral, dan lain sebagainya.

Kepala SMPN 3 Banyuwangi Holilik melalui guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Wiwin Winarso mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, JP-RaBa menjadi partner yang baik bagi SMPN 3 Banyuwangi.

Baca Juga: SMPN 2 Bangorejo, Banyuwangi Gelar Pondok Ramadan di Pesantren Hidayatul Mubtadiin


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Pondok Ramadan yang dihelat Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) berlanjut. Selasa (2/4) giliran ratusan siswa dan siswi SMPN 3 Banyuwangi mendapat pembekalan materi dari kru redaksi Radar Banyuwangi yang terbit sejak Juli 1999 ini.

Bukan itu saja, para siswa juga mendapat siraman rohani dari petugas Kantor Urusan Agama (KUA) Banyuwangi.

Siraman rohani tersebut disampaikan langsung oleh Ustadah Hikmah Kamila. Ustadah Hikmah menyampaikan materi tentang puasa Ramadan, akhlak, akidah, dan fikih.

Baca Juga: Diajak Bijak Bermedsos! Pondok Ramadan di SMPN 2 Gambiran Turut Diikuti Siswi Mualaf

Kegiatan Pondok Ramadan kali ini diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan pembacaan ayat-ayat suci Alquran beserta terjamahan dalam bahasa Indonesia yang dibawakan oleh dua perwakilan siswa.

Sementara itu, narasumber asal JP-RaBa Sigit Hariyadi menyampaikan materi tentang bijak memanfaatkan gawai dan media sosial. Sebab, ibarat pisau bermata dua, gawai alias gadget bisa memberikan dampak positif dan dampak negatif.

Dampak positif gawai antara lain memudahkan siswa dalam mengerjakan tugas sekolah, memudahkan komunikasi, sebagai media refreshing, serta mempermudah akses informasi.

Baca Juga: SDN Model Dibekali Ilmu Puasa dan Ngaji Literasi Digital

Di sisi lain, jika tidak dimanfaatkan dengan bijak, gadget bisa menimbulkan dampak negatif, seperti pola tidur menjadi terganggu, bisa kecanduan permainan online, jadi sarana untuk melakukan penipuan dan aksi kejahatan, bisa terpapar informasi palsu alias hoaks, hingga memicu budaya flexing dan FOMO (fear of missing out).

Secara garis besar, flexing adalah suatu kebiasaan seseorang untuk memamerkan apa yang dimiliki di media sosial untuk mendapat pengakuan dari orang lain.

Sedangkan FOMO adalah perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru seperti tren, berita viral, dan lain sebagainya.

Kepala SMPN 3 Banyuwangi Holilik melalui guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Wiwin Winarso mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, JP-RaBa menjadi partner yang baik bagi SMPN 3 Banyuwangi.

Baca Juga: SMPN 2 Bangorejo, Banyuwangi Gelar Pondok Ramadan di Pesantren Hidayatul Mubtadiin