Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pos Semi Permanen di Jalur Gumitir, Pertanda Penutupan Total Tinggal Hitungan Hari

pos-semi-permanen-di-jalur-gumitir,-pertanda-penutupan-total-tinggal-hitungan-hari
Pos Semi Permanen di Jalur Gumitir, Pertanda Penutupan Total Tinggal Hitungan Hari

radarbanyuwangi.jawapos.com – Persiapan penutupan total Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Banyuwangi terus dimatangkan.

Dikutip dari Jawa Pos Radar Jember, sebuah pos semi permanen dari kayu sudah mulai berdiri di KM 36.800, tepatnya di kawasan tikungan Mbah Singo, lokasi proyek perbaikan jalan nasional tersebut.

Pos ini nantinya akan difungsikan sebagai pusat pengawasan dan koordinasi selama masa pengerjaan jalan berlangsung, yakni mulai 24 Juli hingga 24 September 2025.

 Rambu-rambu imbauan juga akan segera dipasang di titik-titik strategis guna mengingatkan pengguna jalan, khususnya pengemudi truk bermuatan besar.

“Pos pengawasan sudah berdiri. Nantinya akan digunakan untuk pemantauan dan pengamanan selama proyek berlangsung,” ujar Aipda Dwi Cahyo Utomo, Kanitlantas Polsek Silo, Senin (21/7).

Tak hanya itu, pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan juga mulai gencar melakukan sosialisasi.

Imbauan penutupan jalur disebar melalui media sosial dan grup percakapan yang diikuti para sopir kendaraan besar, terutama yang rutin melintas dari Jember menuju Bali.

“Karena yang paling banyak melintas adalah kendaraan berat dari arah Jember ke Bali, maka kami terus beri informasi agar tidak ada yang nekat melintas saat penutupan sudah dimulai,” kata Aipda Dwi.

Seperti diketahui, proyek perbaikan jalan nasional ini akan dikerjakan di kawasan rawan longsor dan rawan ambles.

Titik utama pengerjaan berada di KM 36.800, kawasan tikungan tajam yang dikenal sebagai tikungan Mbah Singo.

Selama masa perbaikan, semua jenis kendaraan bermotor – termasuk truk tronton, kontainer, dan bus – akan dialihkan melalui jalur alternatif Situbondo atau Bondowoso.

Hanya sepeda motor yang diperbolehkan lewat jalur alternatif makadam sepanjang 8 kilometer, itu pun hanya antara pukul 06.00 hingga 16.00 WIB.

Dengan berdirinya pos semi permanen, petugas berharap masyarakat semakin siap menghadapi perubahan arus lalu lintas selama dua bulan ke depan.

Pengemudi juga diimbau tidak memaksakan melintas saat penutupan sudah resmi diberlakukan.


Page 2


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Persiapan penutupan total Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Banyuwangi terus dimatangkan.

Dikutip dari Jawa Pos Radar Jember, sebuah pos semi permanen dari kayu sudah mulai berdiri di KM 36.800, tepatnya di kawasan tikungan Mbah Singo, lokasi proyek perbaikan jalan nasional tersebut.

Pos ini nantinya akan difungsikan sebagai pusat pengawasan dan koordinasi selama masa pengerjaan jalan berlangsung, yakni mulai 24 Juli hingga 24 September 2025.

 Rambu-rambu imbauan juga akan segera dipasang di titik-titik strategis guna mengingatkan pengguna jalan, khususnya pengemudi truk bermuatan besar.

“Pos pengawasan sudah berdiri. Nantinya akan digunakan untuk pemantauan dan pengamanan selama proyek berlangsung,” ujar Aipda Dwi Cahyo Utomo, Kanitlantas Polsek Silo, Senin (21/7).

Tak hanya itu, pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan juga mulai gencar melakukan sosialisasi.

Imbauan penutupan jalur disebar melalui media sosial dan grup percakapan yang diikuti para sopir kendaraan besar, terutama yang rutin melintas dari Jember menuju Bali.

“Karena yang paling banyak melintas adalah kendaraan berat dari arah Jember ke Bali, maka kami terus beri informasi agar tidak ada yang nekat melintas saat penutupan sudah dimulai,” kata Aipda Dwi.

Seperti diketahui, proyek perbaikan jalan nasional ini akan dikerjakan di kawasan rawan longsor dan rawan ambles.

Titik utama pengerjaan berada di KM 36.800, kawasan tikungan tajam yang dikenal sebagai tikungan Mbah Singo.

Selama masa perbaikan, semua jenis kendaraan bermotor – termasuk truk tronton, kontainer, dan bus – akan dialihkan melalui jalur alternatif Situbondo atau Bondowoso.

Hanya sepeda motor yang diperbolehkan lewat jalur alternatif makadam sepanjang 8 kilometer, itu pun hanya antara pukul 06.00 hingga 16.00 WIB.

Dengan berdirinya pos semi permanen, petugas berharap masyarakat semakin siap menghadapi perubahan arus lalu lintas selama dua bulan ke depan.

Pengemudi juga diimbau tidak memaksakan melintas saat penutupan sudah resmi diberlakukan.