RADAR BANYUWANGI – Warga Dusun Truko, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, dibuat geger pada Kamis (6/3) malam.
Rumah kurang terawat yang selama ini ditempati orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), Agus Setiawan, 38, tiba-tiba terbakar.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Saat api melalap rumah itu, Setiawan kebetulan sedang tidak ada di dalam rumah.
“Penghuni rumah ini (Agus Setiawan) gangguan (mental), tinggalnya seorang diri,” ujar Kepala Desa (Kades) Karangsari, Agus Firmanto.
Baca Juga: Link Dukungan 10 Finalis Lomba Dai Cilik Polresta Banyuwangi Klik Di Sini
Menurut Kades, kobaran api yang membakar rumah itu kali pertama diketahui oleh anak-anak kecil yang akan berangkat tarawih di masjid.
“Pemilik asli rumah ini ada di Bali, sudah lama ditempati salah satu saudaranya itu,” ungkapnya.
Anak-anak yang melihat ada kobaran api di rumah itu, terang dia, langsung memberitahu warga.
Khawatir api menyebar ke rumah-rumah di sekitarnya, warga gotong-royong memadamkan api dengan peralatan seadanya.
“Tidak sampai satu jam, api sudah padam,” ujarnya.
Baca Juga: Kalapas Banyuwangi Jamin Menu Sahur dan Buka Puasa Narapidana Muslim Sesuai SOP
Dari laporan warga, masih kata Kades, kebakaran tersebut berasal dari perapian yang dibuat Agus Setiawan di dekat kasur yang ada di ruang tamunya.
“Dia buat perapian dekat kasur, mungkin untuk mengusir nyamuk, lalu ditinggal pergi,” tandasnya.
Api dari perapian yang dibuat Setiawan itu, terang dia, diduga menyambar kasur dan membesar hingga membakar seisi rumah.
Page 2
Untungnya, rumah yang tampak seperti tak berpenghuni itu tidak banyak perabotan berharga.
Baca Juga: Raih Pahala Berlipat Ganda dengan Buka Bersama Sahara Iftar Feast di Teras Hotel dan Villa Banyuwangi
“Dari taksiran kami, kerugiannya lebih dari Rp 20 juta,” katanya.
Sejak rumahnya terbakar, Setiawan menghilang dari kampung. Saat Pemdes Karangsari meninjau rumah tersebut pada Jumat (7/3) siang, tidak ada di rumah.
“Tidak ada orangnya, mungkin akan kami bawa ke RSJ Licin agar dapat penanganan lebih baik,” katanya seraya menyampaikan ada warga yang melihat ODGJ itu tidur di Pos Kampling.
Agen informasi BPBD Banyuwangi, Ismanto mengaku sudah mendatangi rumah yang terbakar itu untuk melakukan asesmen.
Baca Juga: Resmi, Cadillac Gabung Formula 1 di 2026, Era Baru di Mulai
“Data kerusakan sudah saya catat, pihak desa sudah saya minta untuk segera membuat surat pengajuan bantuan,” cetusnya.
Kapolsek Sempu, AKP Nanang Wardhana menyampaikan sudah mendatangi rumah yang terbakar tersebut.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan anggotanya, kebakaran terjadi akibat kelalaian penghuni rumah.
“Kami imbau untuk warga agar bisa mengecek kondisi rumah sebelum ditinggal salat tarawih di masjid,” pintanya. (sas/abi)
Page 3
RADAR BANYUWANGI – Warga Dusun Truko, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, dibuat geger pada Kamis (6/3) malam.
Rumah kurang terawat yang selama ini ditempati orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), Agus Setiawan, 38, tiba-tiba terbakar.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Saat api melalap rumah itu, Setiawan kebetulan sedang tidak ada di dalam rumah.
“Penghuni rumah ini (Agus Setiawan) gangguan (mental), tinggalnya seorang diri,” ujar Kepala Desa (Kades) Karangsari, Agus Firmanto.
Baca Juga: Link Dukungan 10 Finalis Lomba Dai Cilik Polresta Banyuwangi Klik Di Sini
Menurut Kades, kobaran api yang membakar rumah itu kali pertama diketahui oleh anak-anak kecil yang akan berangkat tarawih di masjid.
“Pemilik asli rumah ini ada di Bali, sudah lama ditempati salah satu saudaranya itu,” ungkapnya.
Anak-anak yang melihat ada kobaran api di rumah itu, terang dia, langsung memberitahu warga.
Khawatir api menyebar ke rumah-rumah di sekitarnya, warga gotong-royong memadamkan api dengan peralatan seadanya.
“Tidak sampai satu jam, api sudah padam,” ujarnya.
Baca Juga: Kalapas Banyuwangi Jamin Menu Sahur dan Buka Puasa Narapidana Muslim Sesuai SOP
Dari laporan warga, masih kata Kades, kebakaran tersebut berasal dari perapian yang dibuat Agus Setiawan di dekat kasur yang ada di ruang tamunya.
“Dia buat perapian dekat kasur, mungkin untuk mengusir nyamuk, lalu ditinggal pergi,” tandasnya.
Api dari perapian yang dibuat Setiawan itu, terang dia, diduga menyambar kasur dan membesar hingga membakar seisi rumah.