Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Profil Abdul Wahid: Dari Cleaning Service Hingga Gubernur Riau, Kini Terjerat OTT KPK

profil-abdul-wahid:-dari-cleaning-service-hingga-gubernur-riau,-kini-terjerat-ott-kpk
Profil Abdul Wahid: Dari Cleaning Service Hingga Gubernur Riau, Kini Terjerat OTT KPK

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Nama Abdul Wahid, Gubernur Riau periode 2025–2030, tengah menjadi sorotan nasional setelah dirinya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (3/11/2025).

Di balik kasus yang kini menyeretnya, Wahid sejatinya dikenal sebagai figur pekerja keras yang meniti karier dari bawah.

Perjalanan hidupnya sering disebut sebagai inspirasi bagi banyak anak muda Riau — dari cleaning service hingga kursi gubernur.

Baca Juga: Ducati Pertahankan Fermin Aldeguer di Tim Satelit, Begini Responsnya

Masa Kecil di Indragiri Hilir

Abdul Wahid lahir di Dusun Anak Peria, Indragiri Hilir, Riau, pada 21 November 1980. Ia tumbuh dalam keluarga petani sederhana.

Sejak kecil, Wahid sudah terbiasa membantu orang tuanya di sawah dan kebun. Hidup pas-pasan membuatnya belajar arti kerja keras sejak dini.

“Dulu Wahid sering membantu orang tuanya menanam padi dan membersihkan kebun sebelum berangkat sekolah,” kenang seorang warga setempat.

Baca Juga: Profil Sabrina Alatas, Chef Indonesia yang Namanya Terseret Isu Raisa dan Hamish Daud

Bertahan Hidup Sambil Kuliah

Setelah lulus SMA, Wahid melanjutkan kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, Fakultas Tarbiyah.

Kondisi ekonomi yang terbatas membuatnya harus bekerja untuk membiayai pendidikan.

Ia bekerja sebagai cleaning service di kampus dan kuli bangunan di sela waktu kuliah. Dari pengalaman itulah Wahid dikenal ulet dan rendah hati.

“Hidupnya keras, tapi dia tidak pernah mengeluh,” kata seorang rekan semasa kuliah.

Baca Juga: Profil Sabrina Alatas, Chef Indonesia yang Namanya Terseret Isu Raisa dan Hamish Daud

Meniti Karier Politik Lewat PKB

Setelah aktif di organisasi kemahasiswaan dan sosial, Wahid mulai terjun ke dunia politik melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Perjalanan kariernya terbilang cepat.


Page 2

Bagi masyarakat Riau, nama Abdul Wahid semula menjadi simbol inspirasi: perjuangan, kesederhanaan, dan harapan baru bagi generasi muda.

Kini, publik justru dibuat kecewa dengan kabar penangkapannya.

“Dulu kami bangga punya gubernur yang dari rakyat kecil. Sekarang rasanya seperti mimpi buruk,” ujar seorang warga Pekanbaru di media sosial.

Kisah Abdul Wahid menjadi cermin betapa ujian terbesar dari kekuasaan adalah menjaga integritas.

Dari cleaning service hingga kursi gubernur, jalan hidupnya menunjukkan bahwa keberhasilan tanpa kejujuran hanya tinggal cerita.

Baca Juga: KPK ‘Quattrick’ Tangkap Gubernur Riau, Inilah Harta Kekayaan Abdul Wahid yang Kena OTT KPK

Empat Gubernur Riau Terjerat KPK

Jika benar terbukti bersalah, Abdul Wahid akan menjadi Gubernur Riau keempat yang terseret kasus korupsi, setelah Saleh Djasit, Rusli Zainal, dan Annas Maamun.

Pengamat Kebijakan Publik Riau, Dr. M. Rawa El Amady, menilai hal ini mencoreng marwah daerah.

“Sudah empat gubernur terseret. Ini bukti bahwa Riau masih lemah dalam integritas kepemimpinan,” ujarnya.

Refleksi untuk Pejabat Publik

Kini, perjalanan hidup Abdul Wahid menjadi kisah penuh ironi. Sosok yang dulu memotivasi masyarakat Riau justru harus menghadapi ujian berat dari lembaga antirasuah.

Kisahnya menjadi pengingat bagi pejabat lain bahwa integritas tidak bisa dibeli oleh kekuasaan, dan bahwa kepercayaan rakyat adalah amanah yang harus dijaga, bukan kesempatan untuk memperkaya diri. (*)


Page 3

Tahun 2019, ia berhasil melenggang ke DPR RI dari Dapil Riau. Kiprahnya di Senayan dikenal vokal memperjuangkan isu-isu pembangunan daerah.

Pada Pemilu 2024, ia kembali terpilih dengan suara tertinggi di daerah pemilihannya. Reputasinya sebagai “anak daerah yang berjuang dari bawah” membuatnya mendapat dukungan luas saat maju sebagai calon gubernur.

Baca Juga: Jejak Rider Rookie MotoGP yang Jadi Juara Dunia, Mampukah Fermin Aldeguer Mengulanginya?

Dilantik Presiden Prabowo, Jadi Simbol Harapan Baru

Harapan besar masyarakat Riau menggelora ketika Presiden Prabowo Subianto melantik Abdul Wahid sebagai Gubernur Riau periode 2025–2030 di Istana Negara.

Sosok yang dulunya hidup sederhana kini memimpin salah satu provinsi terkaya di Indonesia. Ia membawa semangat perubahan dengan slogan “Riau Maju Bersama Rakyat.”

Namun, belum genap setahun menjabat, karier gemilang itu harus tercoreng setelah dirinya ikut diamankan dalam OTT KPK terkait dugaan korupsi proyek Dinas PUPR Riau.

Baca Juga: Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT KPK, Tambah Deretan Kepala Daerah Riau yang Tersangkut Korupsi

Kekayaan Capai Rp 4,8 Miliar

Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di situs elhkpn.kpk.go.id, total kekayaan Abdul Wahid mencapai Rp4.806.046.622 atau sekitar Rp4,8 miliar.

Harta tersebut terdiri dari:

  • Tanah dan bangunan: 12 bidang di Pekanbaru, Indragiri Hilir, Kampar, dan Jakarta Selatan, senilai Rp4,9 miliar.

  • Kendaraan: Toyota Fortuner 2016 (Rp400 juta) dan Mitsubishi Pajero 2017 (Rp380 juta).

  • Kas dan setara kas: Rp621 juta.

  • Utang: Rp1,5 miliar.

Laporan tersebut terakhir disampaikan pada 31 Maret 2024 saat dirinya masih menjabat Anggota DPR RI Fraksi PKB.

Baca Juga: Kisah dan Adat Penentuan Raja Baru Keraton Surakarta Setelah Wafatnya Pakubuwono XIII