Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Proyek STOP Sukses Buka Akses Layanan Persampahan bagi Belasan Ribu Warga di Banyuwangi – Tribunjatim.com

proyek-stop-sukses-buka-akses-layanan-persampahan-bagi-belasan-ribu-warga-di-banyuwangi-–-tribunjatim.com
Proyek STOP Sukses Buka Akses Layanan Persampahan bagi Belasan Ribu Warga di Banyuwangi – Tribunjatim.com
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Proyek STOP sukses membuka akses layanan persampahan kepada ratusan ribu warga Kabupaten Banyuwangi sepanjang 2023. Proyek ini merupakan kolaborasi antara penyedia solusi poliolefin Borealis dan perusahaan Systemiq.

Pada September tahun lalu, proyek STOP meresmikan fasilitas pengelolaan sampah berkapasitas pemrosesan 84 ton per hari di Tempat Pengolahan Sampah Balak, Kecamatan Songgon.

Selama tiga bulan pascaperesmian, fasilitas itu menyediakan akses layanan persampahan kepada lebih dari 13.500 warga di 12 desa. Penyediaan fasilitas pengelolaan sampah ini merupakan program perluasan proyek STOP, yakni Banyuwangi Hijau.

CEO Borealis, Thomas Gangl, menjelaskan, pihaknya merasa bangga dapat memperluas cakupan proyek STOP dengan menyediakan sistem pengelolaan sampah pada tingkat kabupaten.

Baca juga: Info Mudik Gratis 2024 Pemkab Banyuwangi, 400 Kuota untuk Perantau di Bali, Catat Waktu Pendaftaran

“Ini memberikan akses luas terhadap layanan persampahan bagi masyarakat di Banyuwangi. Sesuai dengan misi kami untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi kehidupan yang berkelanjutan,” ujarnya, Rabu (20/3/2024).

Ia mengatakan, Borealis bakal membiayai sepenuhnya pembangunan fasilitas pengelolaan persampahan kedua. Hal itu agar jangkauan layanan persampahan dapat lebih luas, yakni hingga 250 ribu warga.

Mitra Systemiq, Ben Dixon, menambahkan, keberhasilan Proyek STOP di Banyuwangi tak terlepas dari kolaborasi berbagai lembaga pemerintah Indonesia. Termasuk di antaranya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

“Pencapaian ini hanya dapat terwujud berkat kerja keras para mitra kami yang visioner. Kami bangga dengan apa yang telah dicapai oleh proyek STOP hingga saat ini, dan berharap upaya kami dapat membantu menginspirasi dampak yang lebih luas di masa depan,” sambungnya.

Baca juga: Angka Kecelakaan Anak Usia Sekolah Tinggi, Polresta Banyuwangi Bagikan Helm pada Siswa

Peran tokoh di pemerintahan disebut juga turut mendukung kesuksesan program Banyuwangi Hijau. Termasuk Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Menurutnya, Ipuk turut menekankan isu global tentang sampah dan menggarisbawahi pentingnya kerja sama-kolaborasi multipihak untuk mencegah pencemaran lingkungan.

Selain di Banyuwangi, proyek STOP juga membuat beberapa program tata kelola dan sistem persampahan di beberapa daerah, antara lain Banyuwangi, Pasuruan, dan Jembrana.

Melalui program-program itu, proyek tersebut berhasil menyediakan layanan pengumpulan sampah kepada hampir 400 ribu warga. Program tersebut juga sukses membuka hampir 300 lapangan kerja sektor persampahan dan mengumpulkan lebih dari 60 ribu ton sampah.