Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Puluhan Warga Banyuwangi Ingin Dipulangkan dari Wamena

Foto: TIMES Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: TIMES Indonesia

BANYUWANGI – Puluhan warga Banyuwangi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, meminta dipulangkan ke Bumi Blambangan.

Dilansir dari TIMES Indonesia, mereka yang kini tersebar di pengungsian dicekam rasa takut dan khawatir.

“Kami berharap Pemerintah Daerah Banyuwangi bisa membantu pemulangan kami,” kata Purwanto, pria asal Lingkungan Kali Gesing, Desa Karangmulyo, Kecamatan Tegalsari melalui sambungan telepon, Senin (30/9/2019).

Pasca kerusuhan pada Senin 23 September 2019, seluruh perantauan asal Banyuwangi langsung mengungsi. Yakni ada yang mengungsi di Polres, Kodim dan perumahan Polri.

“Tersebar di mana-mana mas, setahu kami jumlahnya 70 an orang asal Banyuwangi,” ujar Purwanto.

Ketakutan yang melanda masyarakat Banyuwangi di Wamena memang beralasan. Kerusuhan yang terjadi dinilai sangat membahayakan keselamatan jiwa.

Dari sepengetahuan Purwanto, tak ada warga Banyuwangi yang menjadi korban meninggal.

“Warga Banyuwangi ada yang jadi korban, tapi korban luka,” kata Purwanto.

“Korban nyawa yang banyak perantauan dari Probolinggo. Rata-rata mereka kan kerja jadi tukang ojek, saat ada aksi mereka tidak menduga aksi akan brutal, akhirnya mereka terjebak kerumunan massa,” kisahnya.

Wamena, Kabupaten Jayawijaya, sebenarnya sudah menjadi kampung halaman kedua bagi Purwanto dan delapan anggota keluarganya. Mereka sudah 10 tahun merantau di Bumi Cenderawasih.

“Tapi kerusuhan ini, mau orang lama atau baru, sama saja. Karena aksi sepertinya ditunggangi OPM (Organisasi Papua Merdeka),” ucapnya.

Sementara itu, dengan kondisi ini, Purwanto beserta seluruh warga Banyuwangi di Wamena, Kabupaten Jayapura, Papua, berharap ada kepedulian dari Pemerintah Daerah Banyuwangi. Mereka ingin segera bisa dipulangkan demi keselamatan jiwa.