Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pemda Siapkan Penjemputan Warga Banyuwangi di Wamena

ILUSTRASI - Suasana di Wamena. (Foto: Istimewa)
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: ILUSTRASI – Suasana di Wamena

BANYUWANGI – Situasi mencekam di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, membuat puluhan perantau asal Banyuwangi merasa terancam keselamatannya.

Dilansir dari TIMES Banyuwangi, merespons hal tersebut, Pemkab Banyuwangi mengambil sikap untuk segera melakukan penjemputan. Sembari menunggu proses pemulangan, Pemkab dalam waktu dekat ini tengah mempersiapkan bantuan sembako bagi warganya di Wamena.

Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi Mujiono mengatakan pihaknya telah mendata warganya yang saat ini berada di Wamena dan ingin dipulangkan.

“Kami data, apakah mereka masih memiliki tempat tinggal atau tidak, masih memiliki sanak saudara yang dituju atau tidak. Hal itu agar ketika mereka pulang ke kampung halaman nanti, akan ada tempat yang langsung dituju,” kata Mujiono.

“Untuk proses pemulangan, kami telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan dinas terkait,” tambahnya.

Pemulangan warga Jawa Timur yang saat ini berada di Papua, jelas Mujiono, telah menjadi tanggung jawab provinsi.

“Kami terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan provinsi. Karena provinsi sudah memiliki program untuk memulangkan,” kata Mujiono.

“Karena itu, Pemkab hanya akan melakukan penjemputan dari Surabaya, untuk kemudian dibawa pulang ke Banyuwangi,” tambahnya.

Sementara itu, dalam waktu dekat ini, pihaknya berencana untuk mengirimkan bantuan berupa sembako kepada penduduk Banyuwangi yang tengah mengungsi di Wamena.

“Yang paling memungkinkan saat ini adalah mengirim bantuan berupa sembako,” kata Mujiono.

“Mereka juga masyarakat kami. Bantuan sosial semacam ini wajib kami berikan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Purwanto, warga Lingkungan Kali Gesing, Desa Karangmulyo, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi sedang dalam pengungsian.

Purwanto mengatakan, suasana mencekam di Wamena membuat warga pendatang harus menyelamatkan diri.

“Ada yang tinggal di Kodim, di Polres, atau perumahan Polri. Di sini kerusuhan yang terjadi sudah sangat ekstrem,” kata Purwanto.

“Mereka semua dicekam ketakutan. Di antara mereka, ada yang rumahnya dibakar massa. Ada juga yang menjadi korban kekerasan atau melihat peristiwa kekerasan,” tambahnya.

Untuk sejauh ini, data sementara yang disampaikan Purwanto, ada 31 warga Banyuwangi di Wamena.

Yakni terdiri atas 10 orang asal Lingkungan Kali Gesing, 12 orang dari Kecamatan Sempu, 4 orang dari Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, dan 4 orang asal Kecamatan Kalibaru.

“Itu yang di Wamena, tapi belum semua. Belum lagi yang di penampungan di Jayapura,” kata pria yang telah merantau selama 10 tahun di Bumi Cenderawasih, Papua, itu.