RadarBanyuwangi.id – Puluhan kasus cikungunya merebak di dua kecamatan di Banyuwangi. Dua kecamatan itu adalah Srono dan Cluring.
Di Kecamatan Cluring terdapat 20 kasus. Masing-masing 10 kasus terjadi di Desa Sarimulyo dan 10 lagi di Desa Tamanagung.
Sedangkan kasus chikungunya di Kecamatan Srono ada 27 orang. Jumlah itu terdiri dari 17 kasus di Desa Kebaman, dan 10 kasus di Desa Sukonatar.
Baca Juga: Puluhan Warga 13 Kecamatan di Situbondo Terinfeksi Gigitan Nyamuk Aedes Aegypti
Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, kejadian puluhan warga di dua kecamatan itu merupakan kejadian luar biasa (KLB) lokal.
“Untuk dua kecamatan ini masuk dalam kategori KLB lokal,” kata Amir Hidayat.
Saat ini, imbuh Amir, kasus cikungunya yang cukup menghebohkan wilayah Cluring dan Srono itu sudah berhasil tertangani dengan baik.
Seluruh kasus tersebut dilaporkan masuk ke Dinkes Banyuwangi pada bulan Januari sampai Februari 2025.
Baca Juga: Puluhan Warga Terserang Cikungunya, Kampung Blokagung Diasapi
Pihaknya Dinkes juga telah menerjunkan tim surveilans melakukan tindakan pencegahan dan penanganan di lokasi yang menjadi suspek chikungunya.
“Tim surveilans dari teman-teman puskesmas langsung melakukan survei di lokasi untuk mengetahui angka bebas jentiknya berapa persen. Jika angka bebas jentiknya lebih dari 95 persen maka tidak perlu dilakukan fogging (pengasapan). Namun jika di bawah angka tersebut maka harus dilakukan fogging,” terangnya.
Cikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya, yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, terutama nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Baca Juga: Tujuh Warga Desa Genteng Wetan Posisitif DBD, Warga Gelar Fogging
Penyakit ini umumnya ditandai dengan gejala seperti demam tinggi yang biasanya muncul secara mendadak.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Puluhan kasus cikungunya merebak di dua kecamatan di Banyuwangi. Dua kecamatan itu adalah Srono dan Cluring.
Di Kecamatan Cluring terdapat 20 kasus. Masing-masing 10 kasus terjadi di Desa Sarimulyo dan 10 lagi di Desa Tamanagung.
Sedangkan kasus chikungunya di Kecamatan Srono ada 27 orang. Jumlah itu terdiri dari 17 kasus di Desa Kebaman, dan 10 kasus di Desa Sukonatar.
Baca Juga: Puluhan Warga 13 Kecamatan di Situbondo Terinfeksi Gigitan Nyamuk Aedes Aegypti
Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, kejadian puluhan warga di dua kecamatan itu merupakan kejadian luar biasa (KLB) lokal.
“Untuk dua kecamatan ini masuk dalam kategori KLB lokal,” kata Amir Hidayat.
Saat ini, imbuh Amir, kasus cikungunya yang cukup menghebohkan wilayah Cluring dan Srono itu sudah berhasil tertangani dengan baik.
Seluruh kasus tersebut dilaporkan masuk ke Dinkes Banyuwangi pada bulan Januari sampai Februari 2025.
Baca Juga: Puluhan Warga Terserang Cikungunya, Kampung Blokagung Diasapi
Pihaknya Dinkes juga telah menerjunkan tim surveilans melakukan tindakan pencegahan dan penanganan di lokasi yang menjadi suspek chikungunya.
“Tim surveilans dari teman-teman puskesmas langsung melakukan survei di lokasi untuk mengetahui angka bebas jentiknya berapa persen. Jika angka bebas jentiknya lebih dari 95 persen maka tidak perlu dilakukan fogging (pengasapan). Namun jika di bawah angka tersebut maka harus dilakukan fogging,” terangnya.
Cikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya, yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, terutama nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Baca Juga: Tujuh Warga Desa Genteng Wetan Posisitif DBD, Warga Gelar Fogging
Penyakit ini umumnya ditandai dengan gejala seperti demam tinggi yang biasanya muncul secara mendadak.