radarbanyuwangi.jawapos.com – Wilayah Banyuwangi mulai memasuki puncak musim kemarau. Meski demikian, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini.
Hal itu berdasar prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi.
Prakirawan BMKG Banyuwangi Yustoto Windiarto menyebutkan, secara siklus seluruh wilayah Banyuwangi mulai dilanda kemarau. Puncak musim kemarau diprediksi berlangsung hingga September mendatang.
“Saat ini puncak musim kemarau, namun memang masih ada pontensi hujan ringan hingga sedang yang sering terjadi di musim kemarau,” ujarnya kemarin (24/8).
Hal itu, lanjut Yustoto, dikarenakan adanya aktivitas dinamika atmosfer MJO, Equatorial Rossby, gelombang Kelvin, dan adanya daerah tekanan rendah di wilayah Jawa Timur.
“Fenomena itu yang mengakibatkan masih adanya pembentukan awan-awan hujan mengakibatkan masih terjadinya hujan di musim kemarau 2025 ini,” terangnya.
Yustoto menjelaskan, aktivitas dinamika atmosfer ini sifatnya fluktuatif sehingga terjadinya hujan juga fluktuatif. Tergantung dari kondisi dinamika atmosfernya.
“Karena itu, masyarakat Banyuwangi kami minta untuk tetap mewaspadai potensi kebakaran. Karena dalam peta wilayah, Banyuwangi masuk zona merah dalam tingkat kemudahan terjadinya kebakaran di atas permukaan tanah,” pungkasnya. (rio/sgt)