Banyuwangi, Jurnalnews.com – Ritual tolak bala Seblang Olehsari , Mitos Tradisi Kuno Suku Osing. Hari kedua Ritual Seblang di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, diselenggarakan selama tujuh hari. Suku Osing Olehsari menyakini mitos melalui ritual Seblang Olehsari berlangsung pada hari kelima sampai hari kesepuluh bulan Syawal 1446 H di Balai Adat Olehsari. Tahun ini, Seblang diselenggarakan pada 4-10 April 2025.
Seblang merupakan tradisi kuno yang berfungsi sebagai ritual tolak bala di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah. Penari dalam ritual ini adalah Putri 21 tahun, merupakan seorang gadis yang memiliki garis keturunan penari Seblang dan dipilih secara spiritual. Dengan nuansa magis yang kental, sang penari akan menari dalam keadaan trance selama tujuh hari. Suku Osing Banyuwangi sangat menyakini perihal mitos yang berkaitan dengan ritual selamatan bersih desa yakni Tradisi Seblang Olehsari. Tradisi ini merupakan salah satu ritual tahunan oleh Suku Osing di Desa Olehsari Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Tradisi ini rutin dilaksanakan seminggu selama Lebaran Idul Fitri 1446 H.
Suguhan tradisi sakral dalam perayaan Lebaran Idul fitri dengan digelarnya Ritual Adat Seblang Olehsari. Ritual ini merupakan warisan budaya turun-temurun yang dipercaya sebagai prosesi tolak bala dan bersih desa. Ritual Seblang di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, tahun ini diselenggarakan selama tujuh hari, dimulai pada Jumat, 4 April 2025. Selain memiliki nilai spiritual yang tinggi, tradisi ini juga menarik banyak pengunjung dari luar daerah.
Seblang Olehsari adalah ritual kuno yang telah dilaksanakan sejak zaman leluhur masyarakat setempat. Tradisi ini selalu diadakan pada awal bulan Syawal setiap tahunnya. Penari Seblang dipilih secara supranatural dari keturunan para penari sebelumnya dan akan mengalami trance saat menarikan tariannya, seolah dirasuki oleh energi leluhur mereka. Kepala Desa Olehsari, Joko Mukhlis, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan ritual Seblang tahun ini.
“Saya sangat bersyukur ritual adat Seblang Olehsari tahun ini berlangsung lancar tanpa kendala. Ritual sakral ini dapat disaksikan oleh masyarakat luas, baik dari warga lokal maupun luar daerah. Kami berharap generasi muda di Olehsari terus menjaga dan melestarikan warisan leluhur ini,” ujar Joko.
Tahun ini, penari Seblang kembali diperankan oleh Dwi Putri Ramadani (21 tahun), yang juga menjadi penari dalam beberapa tahun sebelumnya.
“Tahun ini saya kembali ditunjuk menjadi penari Seblang karena ini merupakan petunjuk dari leluhur saya,” ungkap Putri.
Dalam keadaan trance, tubuh Putri menari dengan lincah mengikuti irama musik tradisional khas Seblang Olehsari. Para pengunjung yang hadir pun menunjukkan antusiasme tinggi saat menyaksikan pertunjukan tersebut.(Ilham T)