“Angka sembilan merupakan simbol baik. Wali juga ada sembilan dan lubang hidup manusia ada sembilan. Yang kesepuluh baru keburukan. Biasanya disebut wirogo songo,” jelas pria yang mengaku sudah menikah dua kali itu.
Yang menarik dari ritual itu adalah proses persiapannya yang hampir melibatkan semua orang sedusun. Ada sekitar seribu macam kue yang dibuat wanita di Dusun Andong sejak lima hari sebelum ritual dimulai. Mereka yang membuat kue atau masakan tidak diperkenankan bicara antara sesama.
Mereka pun tidak diperbolehkan mencicipi makanan yang sedang dibuat. Padahal, umumnya wanita akan mencicipi masakan yang sedang mereka racik. Jadilah, suasana dapur warga Dusun Andong sangat tenang. Hanya suara sobekan daun dan bara api tungku yang terdengar saat proses memasak berlangsung.
“Tidak boleh berbicara, tidak boleh sedang menstruasi, dan tidak boleh mencicipi,” ujar Sumiyati, 80, salah seorang warga yang ikut memasak. Larangan-larangan itu memiliki arti tersendiri. Tidak boleh berbicara dimaknai mencegah para wanita saling menggunjing dan menceritakan kejelekan orang.
Sebab, umumnya para wanita akan melakukan hal itu jika berkumpul. Selanjutnya, aturan tidak boleh sedang menstruasi mempunyai arti seluruh persiapan makanan harus benar-benar bersih. Selain itu, orang yang menstruasi sering memiliki emosi berubah-ubah, sehingga dapat mempengaruhi masakan.
Lanjutkan Membaca : First | ← Previous | 1 |2 | 3 | ... | Next → | Last