Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Rumah Kakek Habis Terbakar, Diduga Lupa Mematikan Api di Tungku

rumah-kakek-habis-terbakar,-diduga-lupa-mematikan-api-di-tungku
Rumah Kakek Habis Terbakar, Diduga Lupa Mematikan Api di Tungku
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SRONO, Jawa Pos Radar Genteng – Rumah milik Sapuan, 79, di Dusun Krajan Baru, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, dilalap si jago merah pada Selasa (5/12) malam. Api yang telah membakar habis rumah di bagian dapur itu, diduga lupa mematikan tungku.

Dari keterangan Sapuan, pada Selasa (5/12) sekitar pukul 15.00, memasak air di dapur rumahnya menggunakan tungku. Saat masak air itu, ditinggal pergi. “Seingat saya, api di tungku sudah dimatikan,” katanya Rabu (6/12).

Kakek yang tinggal sebatang kara itu, kemudian pergi dan main ke rumah saudaranya. Usai melaksanakan salat Isya, kakek pulang ke rumahnya dan menonton televisi. “Listrik di rumah tiba-tiba padam,” ujarnya.

Baca Juga: Pelaku Pembacokan Akhirnya Tertangkap di Pinggir Jalan Raya Dusun Kaliboyo, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo

Sapuan masih belum menyadari jika dapur rumahnya sudah terbakar. Kebakaran baru diketahui sekitar pukul 19.30, setelah tetangganya berteriak ada api dari belakang rumah Sapuan. “Warga berdatangan membantu memadamkan api dengan alat seadanya,” katanya.

Sekitar pukul 19.52, petugas pemadam kebakaran (Damkar) Sektor Srono tiba di lokasi untuk membantu memadamkan api. “Kami datang sekitar pukul 19.45 atau 15 menit setelah mendapat laporan,” ujar Koordinator Damkar Sektor Srono, Hery Siswanto.

Untuk memadamkan api yang membakar dapur rumah rumah kakek yang berukuran enam meter persegi itu, terang dia, dua unit kendaraan damkar diterjunkan. “Butuh waktu sekitar 30 menit untuk memadamkan api,” terangnya.

Akibat kebakaran itu, dapur rumah beserta perabotan milik Sapuan habis terbakar. Beruntung, api tidak sampai menyambar bangunan utama rumah. “Tidak ada korban jiwa, kerugian material mencapai Rp 15 juta,” ujarnya.(gas/abi)

Sumber: Jawa Pos Radar Genteng