sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kebakaran menghanguskan separo rumah Moh Dahlan, 69, di Dusun Sumberjo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu pada Minggu (07/9) malam.
Bagian belakang rumah yang difungsikan sebagai gudang penyimpanan pakan ternak fermentasi, habis dilahap si jago merah.
Untungnya, saat kebakaran itu tidak ada satupun penghuni rumah yang ada di dalam. Dahlan sedang salat magrib di musala depan rumahnya.
“Alhamdulillah semua selamat, saat kejadian tidak ada orang. Saya sedang salat di musala, istri sedang berobat,” kata Moh Dahlan kepada Jawa Pos Radar Genteng.
Dahlan mengaku baru tahu rumahnya terbakar setelah selesai salat. Saat rekaat terakhir, mendengar suara letupan keras dari arah rumahnya.
Baca Juga: Aturan di Banyuwangi Disepelekan! Sempu Asyik Joget Horeg, Rumah Terdampak, Akses Puskesmas Terblokir?
“Setelah salat, saya langsung pulang dan api sudah membakar bagian belakang rumah,” ungkapnya.
Suara letupan itu, terang dia, ternyata akibat banyaknya kayu dan sabut kelapa yang disiapkan untuk fermentasi makanan kambing.
“Api membakar atap, makanya suara letusannya keras, saya datang warga sudah banyak yang membantu memadamkan,” ucapnya.
Kepanikan pun menyelimuti Dahlan dan para tetangga yang kebetulan masih kerabat. Mereka berusaha memadamkan api yang mulai menjalar ke bagian atap bangunan.
“Bareng-bareng tetangga memadamkan api menggunakan ember dan timba, air dari hippam,” jelasnya.
Api yang membakar rumahnya benar-benar padam saat personel pemadam kebakaran (Damkar) tiba dilokasi setelah mendapat laporan dari warga.
Mereka bergegas memutus pergerakan api yang nyaris menggerogoti bagian depan rumah.
“Setibanya dilokasi, petugas damkar langsung melakukan upaya pemadaman. Fokusnya menyekat aliran api supaya tidak merembet ke bagian depan rumah,” kata anggota Damkarmat Sektor Genteng, Irfan Supanut.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kebakaran menghanguskan separo rumah Moh Dahlan, 69, di Dusun Sumberjo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu pada Minggu (07/9) malam.
Bagian belakang rumah yang difungsikan sebagai gudang penyimpanan pakan ternak fermentasi, habis dilahap si jago merah.
Untungnya, saat kebakaran itu tidak ada satupun penghuni rumah yang ada di dalam. Dahlan sedang salat magrib di musala depan rumahnya.
“Alhamdulillah semua selamat, saat kejadian tidak ada orang. Saya sedang salat di musala, istri sedang berobat,” kata Moh Dahlan kepada Jawa Pos Radar Genteng.
Dahlan mengaku baru tahu rumahnya terbakar setelah selesai salat. Saat rekaat terakhir, mendengar suara letupan keras dari arah rumahnya.
Baca Juga: Aturan di Banyuwangi Disepelekan! Sempu Asyik Joget Horeg, Rumah Terdampak, Akses Puskesmas Terblokir?
“Setelah salat, saya langsung pulang dan api sudah membakar bagian belakang rumah,” ungkapnya.
Suara letupan itu, terang dia, ternyata akibat banyaknya kayu dan sabut kelapa yang disiapkan untuk fermentasi makanan kambing.
“Api membakar atap, makanya suara letusannya keras, saya datang warga sudah banyak yang membantu memadamkan,” ucapnya.
Kepanikan pun menyelimuti Dahlan dan para tetangga yang kebetulan masih kerabat. Mereka berusaha memadamkan api yang mulai menjalar ke bagian atap bangunan.
“Bareng-bareng tetangga memadamkan api menggunakan ember dan timba, air dari hippam,” jelasnya.
Api yang membakar rumahnya benar-benar padam saat personel pemadam kebakaran (Damkar) tiba dilokasi setelah mendapat laporan dari warga.
Mereka bergegas memutus pergerakan api yang nyaris menggerogoti bagian depan rumah.
“Setibanya dilokasi, petugas damkar langsung melakukan upaya pemadaman. Fokusnya menyekat aliran api supaya tidak merembet ke bagian depan rumah,” kata anggota Damkarmat Sektor Genteng, Irfan Supanut.