Radarbanyuwangi.id – Rumah pasangan suami istri (pasutri) lanjut usia ( lansia) Tukimin, 70, dan Sutinah, 66, di Dusun Bongkoran, Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono mendadak ambruk, (9/2). Beruntung, pemilik rumah selamat karena saat rumahnya ambruk sedang berada di sawah.
Tukimin dan Sutinah termasuk keluarga miskin. Rumahnya yang hamper semua terbuat dari bambu itu berdiri di atas lahan tanah kas desa (TKD). Dan bangunan itu, sudah berusia tua. “Rumah itu ambruk karena usia, pasutri ini sudah puluhan tahun tinggal di rumah dari gedheg (anyaman bambu) itu,” ujar Kepala Desa Parijatah Wetan Istikomah.
Dari keterangan Tukimin dan Sutinah, terang Istikhomah, sebelum rumahnya itu ambruk tidak ada tanda-tanda atau yang aneh dari rumahnya. “Pagi bapak Tukimin dan istrinya ke sawah, itu dilakukan setiap hari,” katanya.
Tidak lama setelah meninggalkan rumah, masih kata Istikhomah, rumahnya yang tergolong sangat sederhana itu mendadak ambruk. Para tetangga yang mendengar suara aneh cukup keras, segera berdatangan. “Ternyata rumahnya Mbah Tukimin dan Sutinah itu ambruk,” terangnya seraya menyebut kejadian ini sekitar pukul 08.00.

TIDAK LAYAK: Rumah Rumah Tukimin dan Sutinah bagian dapur yang tersisa oleh warga akan dibongkar (9/2) (Lugas Rumpakaadi)
Istikhomah menyebut perangkat desa juga segera datang ke rumah pasutri lansia yang bernasib malang itu, untuk mengetahui kondisi secara langsung. “Saat rumahnya ambruk, yang punya rumah sedang tidak berada di rumah, jadi tidak sampai ada korban jiwa,” katanya.
Karena rumahnya ambruk, Tukimin dan Sutinah untuk sementara diambil oleh salah satu anaknya di Desa Sukomaju, Kecamatan Srono. “Kami sudah menyerahkan bantuan, pemerintah kecamatan juga sudah menghubungi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Banyuwangi,” cetusnya.
Istikomah menyebut, rumah yang ditinggali pasutri lansia itu berdiri di lahan TKD. Sehingga, pemerintah desa tidak bisa langsung memberi bantuan atau membangun rumahnya secara permanen. “Masih kita carikan solusi,” cetusnya.(gas/abi)