Radarbanyuwangi.id – Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen kembali meminta tumbal. Kali ini seorang pendaki warga negara Polandia, Krzysztof Andrzej, 50, ditemukan tidak bernyawa saat proses pendakian menuju Kawah Ijen.
Warga Negara Asing (WNA) berusia 53 tersebut, ditemukan meninggal di tengah perjalanan pendakian. Dia ditemukan tidak sadarkan diri saat beristirahat di samping pagar Pondok Bundar TWA Ijen oleh petugas Balai Konservasi Sumber Daya (BKSDA) Ijen.
Petugas awalnya mengira korban dalam kondisi pingsan. Dia pun mendekat dan berusaha memberikan pertolongan. Tapi saat diperiksa ternyata korban sudah tidak bernafas.
Korban ditemukan dalam keadaan miring dengan masih berpakaian lengkap dan menggunakan tas ransel. Korban yang sudah tidak bernyawa tersebut, langsung dievakuasi ke RSUD Blambangan Banyuwangi.
“Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal yang sebelumnya diduga hanya pingsan,” ujar Kepala Bidang KSDA Wilayah III Banyuwangi, Purwantono.
Purwantono menjelaskan, jika korban diketahui naik sendirian. Sehingga, tidak ada yang mengetahui penyebab korban meninggal. “Korban datang bersama dua rekannya yang juga WNA asal Polandia dan sopir travel, serta Guide Ijen. Tetapi saat mendaki korban sendirian,” katanya.
Purwantono menambahkan, jika setelah korban ditemukan meninggal tersebut oleh petugas langsung dievakuasi ke RSUD Blambangan. Korban juga dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab meninggal korban.
“Korban kemudian dibawa oleh petugas ke RSUD Blambangan, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Nanang Haryono melalui Kasi Humas Ipda Suwandono mengatakan, bahwa dari hasil pemeriksaan terhadap korban menyatakan tidak menemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Tidak ada tanda kekerasan, memar atau lainnya. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi,” ungkapnya.
Lebih lanjut Suwandono memaparkan hasil pemeriksaan riwayat medis korban diketahui bila Krzysztof Andrzej memiliki riwayat penyakit bawaan.
“Korban punya riwayat penyakit bawaan, makanya dugaan kuat karena sakitnya kambuh. Sedangkan untuk dugaan terpeleset tidak ada, dikarenakan tidak ada bekas terpelesetnya korban,” paparnya.
Suwandono menambahkan, bahwa korban sudah dibawa ke Bali. Dikarenakan pihak keluarga sudah menerima atas kematian korban. “Jenazah korban Jumat (16/2) pukul 05.00 sudah sampai ke Denpasar Bali,” pungkasnya.(rio)