Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sambut Ramadan dengan Gembira

sambut-ramadan-dengan-gembira
Sambut Ramadan dengan Gembira

TAHUN ini, lintasan waktu kembali membawa kita menuju ke gerbang Ramadan. Ya, kita dan seluruh umat muslim di seluruh penjuru dunia berjumpa lagi dengan bulan yang penuh berkah, bulan mulia, bulan yang penuh ampunan, dan bulan dari seribu bulan, yaitu bulan suci Ramadan.

Sabda Nabi Muhammad SAW: ”Barang siapa yang senang dengan datangnya bulan Ramadan (karena iman dan Allah ), maka diharamkan jasadnya masuk ke dalam api neraka”. Begitu istimewa dan mulianya bulan Ramadan, dengan perasaan senang saja menyambut datangnya bulan Ramadan, maka jasad kita akan diharamkan dari api neraka.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa bulan suci Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan berkah dan keutamaan, bulan yang sangat diistimewakan oleh Allah SWT. Karena di dalam bulan suci Ramadan terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, di dalamnya penuh dengan rahmat, ampunan, dan pembebasan dari siksa api neraka.

Begitu mulianya tamu agung yang bernama Ramadan ini, setiap tahun selalu dirindukan kedatangannya. Bahkan, kepergiannya akan selalu ditangisi oleh seluruh umat muslim di seluruh penjuru dunia. Maka, sudah menjadi kewajiban bagi seorang muslim untuk menyambut kedatangan Ramadan dengan rasa gembira.

Gembira karena Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan ampunan. Ini menjadi kesempatan bagi umat muslim untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT, khususnya bagi mereka yang bertobat dengan perasaan yang tulus.

Ramadan adalah momentum yang sangat tepat bagi setiap muslim untuk memperbaiki hubungan dengan Allah SWT. HR Bukhari dan Muslim dalam hadisnya berkata: ”Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.

Gembira karena Ramadan adalah waktu yang baik untuk mengumpulkan pahala. Bulan Ramadan sebaiknya kita jadikan momentum untuk meningkatkan nilai pahala kita di hadapan Allah SWT.

Misalnya, dengan lebih sering memberi sedekah, memberi hidangan untuk berbuka puasa, mendoakan orang lain, terlebih di periode sepuluh hari pertama dan sepuluh hari terakhir di bulan suci Ramadan. Karena di dua periode tersebut, pintu rahmat dan ampunan dari Allah SWT terbuka lebar.

Gembira karena pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup. Ketika Ramadan tiba, maka semua setan akan dibelenggu oleh Allah. Hal tersebut menunjukkan keutamaan Ramadan sebagai bulan yang penuh dengan rahmat dan keberkahan.

Allah memberikan kesempatan bagi semua umat muslim untuk lebih mudah mendekatkan diri kepada-Nya dengan melakukan amal ibadah tanpa gangguan dari setan. Dengan dibukanya pintu surga oleh Allah, maka setiap amalan yang kita lakukan akan memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.

Gembira karena Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an agar dapat memahami serta mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, dengan memperbanyak membaca kitab suci Al-Qur’an di bulan Ramadan akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda dan membawa ketenangan hati dan jiwa.

Lantas, apakah Anda merasa bahagia dengan datangnya bulan suci Ramadan saat ini? Apakah Anda merasa biasa-biasa saja? Atau bahkan Anda menganggap bulan Ramadan dengan bulan yang lainnya sama saja? Semua itu tergantung dari nilai keimanan kita masing-masing.

Bila Anda sebagai orang muslim yang menilai bulan Ramadan adalah bulan yang biasa saja, dan menilai Ramadan sama seperti bulan biasanya, maka Anda termasuk bagian dari orang yang merugi.


Page 2

Sambut Ramadan dengan Gembira

Sambut Ramadan dengan Gembira

Senin, 17 Maret 2025 | 08:00 WIB

Kerupuk Ramadan

Kerupuk Ramadan

Jumat, 14 Maret 2025 | 06:00 WIB

Puasa dan Pertarungan Nafsu

Puasa dan Pertarungan Nafsu

Kamis, 13 Maret 2025 | 03:00 WIB

Perang Khandaq dan (Refleksi) Puasa Kita

Perang Khandaq dan (Refleksi) Puasa Kita

Rabu, 12 Maret 2025 | 07:00 WIB

Masjid, Jantung Peradaban Islam

Masjid, Jantung Peradaban Islam

Selasa, 11 Maret 2025 | 03:30 WIB

Ramadan dan Recharge Tri-Dimensi Ibadah

Ramadan dan Recharge Tri-Dimensi Ibadah

Sabtu, 8 Maret 2025 | 06:30 WIB

Puasa NPD

Puasa NPD

Jumat, 7 Maret 2025 | 03:30 WIB

Menciptakan Dai Cilik yang Profesional

Menciptakan Dai Cilik yang Profesional

Kamis, 6 Maret 2025 | 04:30 WIB

Program Mabur Banter di Bulan Ramadan

Program Mabur Banter di Bulan Ramadan

Rabu, 5 Maret 2025 | 05:00 WIB

Memikirkan Masjid Ramah Anak

Memikirkan Masjid Ramah Anak

Senin, 3 Maret 2025 | 02:30 WIB

Dampak Gawai untuk Anak-Anak

Dampak Gawai untuk Anak-Anak

Kamis, 6 Februari 2025 | 12:11 WIB

Bully di Balik Study Tour

Bully di Balik Study Tour

Senin, 3 Februari 2025 | 10:41 WIB


Page 3

TAHUN ini, lintasan waktu kembali membawa kita menuju ke gerbang Ramadan. Ya, kita dan seluruh umat muslim di seluruh penjuru dunia berjumpa lagi dengan bulan yang penuh berkah, bulan mulia, bulan yang penuh ampunan, dan bulan dari seribu bulan, yaitu bulan suci Ramadan.

Sabda Nabi Muhammad SAW: ”Barang siapa yang senang dengan datangnya bulan Ramadan (karena iman dan Allah ), maka diharamkan jasadnya masuk ke dalam api neraka”. Begitu istimewa dan mulianya bulan Ramadan, dengan perasaan senang saja menyambut datangnya bulan Ramadan, maka jasad kita akan diharamkan dari api neraka.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa bulan suci Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan berkah dan keutamaan, bulan yang sangat diistimewakan oleh Allah SWT. Karena di dalam bulan suci Ramadan terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, di dalamnya penuh dengan rahmat, ampunan, dan pembebasan dari siksa api neraka.

Begitu mulianya tamu agung yang bernama Ramadan ini, setiap tahun selalu dirindukan kedatangannya. Bahkan, kepergiannya akan selalu ditangisi oleh seluruh umat muslim di seluruh penjuru dunia. Maka, sudah menjadi kewajiban bagi seorang muslim untuk menyambut kedatangan Ramadan dengan rasa gembira.

Gembira karena Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan ampunan. Ini menjadi kesempatan bagi umat muslim untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT, khususnya bagi mereka yang bertobat dengan perasaan yang tulus.

Ramadan adalah momentum yang sangat tepat bagi setiap muslim untuk memperbaiki hubungan dengan Allah SWT. HR Bukhari dan Muslim dalam hadisnya berkata: ”Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.

Gembira karena Ramadan adalah waktu yang baik untuk mengumpulkan pahala. Bulan Ramadan sebaiknya kita jadikan momentum untuk meningkatkan nilai pahala kita di hadapan Allah SWT.

Misalnya, dengan lebih sering memberi sedekah, memberi hidangan untuk berbuka puasa, mendoakan orang lain, terlebih di periode sepuluh hari pertama dan sepuluh hari terakhir di bulan suci Ramadan. Karena di dua periode tersebut, pintu rahmat dan ampunan dari Allah SWT terbuka lebar.

Gembira karena pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup. Ketika Ramadan tiba, maka semua setan akan dibelenggu oleh Allah. Hal tersebut menunjukkan keutamaan Ramadan sebagai bulan yang penuh dengan rahmat dan keberkahan.

Allah memberikan kesempatan bagi semua umat muslim untuk lebih mudah mendekatkan diri kepada-Nya dengan melakukan amal ibadah tanpa gangguan dari setan. Dengan dibukanya pintu surga oleh Allah, maka setiap amalan yang kita lakukan akan memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.

Gembira karena Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an agar dapat memahami serta mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, dengan memperbanyak membaca kitab suci Al-Qur’an di bulan Ramadan akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda dan membawa ketenangan hati dan jiwa.

Lantas, apakah Anda merasa bahagia dengan datangnya bulan suci Ramadan saat ini? Apakah Anda merasa biasa-biasa saja? Atau bahkan Anda menganggap bulan Ramadan dengan bulan yang lainnya sama saja? Semua itu tergantung dari nilai keimanan kita masing-masing.

Bila Anda sebagai orang muslim yang menilai bulan Ramadan adalah bulan yang biasa saja, dan menilai Ramadan sama seperti bulan biasanya, maka Anda termasuk bagian dari orang yang merugi.