Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Santri di Banyuwangi Kritis Dianiaya 6 Seniornya, Alami Luka-luka di Sekujur Tubuh – Tribunjatim.com

santri-di-banyuwangi-kritis-dianiaya-6-seniornya,-alami-luka-luka-di-sekujur-tubuh-–-tribunjatim.com
Santri di Banyuwangi Kritis Dianiaya 6 Seniornya, Alami Luka-luka di Sekujur Tubuh – Tribunjatim.com

Tayang: Rabu, 1 Januari 2025 11:12 WIB

zoom-inlihat foto Santri di Banyuwangi Kritis Dianiaya 6 Seniornya, Alami Luka-luka di Sekujur Tubuh

Tribun Jatim Network/Aflahul Abidin

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, Rabu (1/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, harus dirawat di RSUD Blambangan Banyuwangi, dan kini dalam kondisi kritis.

Santri itu adalah AR (14) asal Kabupaten Buleleng, Bali.

Ia dianiaya oleh para senior di ponpes, dalam sebuah kegiatan di luar pembelajaran ponpes.

Kasus tersebut terungkap setelah pihak keluarga korban melaporkan kejadian itu ke kepolisian.

Informasinya, korban dalam kondisi kritis sejak usai dianiaya hingga Rabu (1/1/2025) ini.

Saat mengetahui kondisi korban tak sadar usai dianiaya para senior, pihak pondok langsung melarikannya ke rumah sakit.

“Luka-lukanya di sekujur badan. Di muka ada lebam dan lainnya. Nanti kami masih menunggu kesimpulan dari hasil visum dokter,” kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, Rabu (1/1/2025).

Ia menjelaskan, korban dikeroyok oleh enam orang seniornya.

Empat di antara mereka berusia dewasa dan dua lainnya anak-anak.

Mereka adalah HR (17), IJ (18), MR (19), S (18), WA (15), dan Z (18).

Seluruhnya telah diamankan oleh kepolisian untuk menjalani proses hukum.

Baca juga: Dituduh Curi Handphone, Santri di Boyolali Disiram Bensin & Dibakar Tamu: Pelaku Seorang Guru

“Seluruhnya telah kami tetapkan sebagai tersangka,” kata Kombes Pol Rama Samtama Putra.

Polisi juga masih mendalami peran masing-masing tersangka. Termasuk ada tidaknya keterlibatan pihak pondok pesantren dalam kasus tersebut.

“Apakah pihak pesantren mengetahui atau bisa dimintai pertanggungjawaban, itu masih pendalaman,” katanya.

Selain itu, polisi juga masih mendalami motif para tersangka menganiaya korban.

Jika pemeriksaan telah lengkap, pihaknya berjanji untuk mengungkap detail kasusnya ke publik.