Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Saran Pengamat Kalau Cak Imin Mau Bangun 40 Kota Se-level Jakarta

saran-pengamat-kalau-cak-imin-mau-bangun-40-kota-se-level-jakarta
Saran Pengamat Kalau Cak Imin Mau Bangun 40 Kota Se-level Jakarta
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Jakarta

Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar menuturkan ingin membangun 40 kota baru yang se-level dengan DKI Jakarta. Hal ini dilakukan untuk menunjang penduduk yang diprediksi sebanyak 70% akan tinggal di perkotaan pada 2045.

Menanggapi hal ini, menurut Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, untuk mengembangkan kota menjadi se-level atau setara Jakarta ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama, memetakan masalah yang dihadapi untuk mewujudkan kota yang mampu meningkatkan kualitas hidup warganya.

Kedua, apabila ingin membangun kota seperti Jakarta, maka harus meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi penduduk kota tersebut, misalnya dari pendapatan. Hal itu supaya ketika kota dibangun, para penduduknya mampu untuk membeli atau menikmati fasilitas yang ada.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kalau misalnya mau seperti itu, berarti gaji karyawannya juga harus tinggi-tinggi. Di kota-kota lain coba, misalnya di Semarang itu UMP-nya berapa coba? Bagaimana properti dibangun, perumahan dibangun, kalau pendapatan warganya masih susah. Kenapa Jakarta bisa maju? Karena kesejahteraannya meningkat, jadi membangun kota itu bukan membangun gedungnya, jalannya saja,” ujarnya kepada detikcom, Sabtu (23/12/2023).

Ketiga, kembangkan daerah sesuai dengan potensinya masing-masing, jangan diseragamkan seperti DKI Jakarta. Hal itu karena karakter penduduk dan sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya berbeda. Tak hanya itu, membangun kota juga harus memiliki daya tariknya tersendiri agar orang-orang ingin tinggal di kota tersebut.

“Menyamaratakan 40 kota seperti Jakarta itu cukup berat atau mungkin agak sulit karena ada keragaman dari ekonomi, sumber daya manusia, infrastruktur, potensi daerahnya,” paparnya.

Keempat, pastikan memilih wali kota yang memiliki visi untuk membangun daerahnya. Hal itu karena pengembangan suatu daerah juga bisa tergantung dari pemimpin.

“Jadi kalau mau membangun 40 kota seperti Jakarta atau Surabaya, cari lah 40 orang wali kota yang punya visi misi dan komitmen yang kuat untuk membangun kota-kotanya,” ujarnya.

Kelima, kota-kota ‘serupa’ dengan Jakarta bisa menjalin kerja sama. Menurutnya, saat ini ada kota-kota yang berpotensi bisa seperti Jakarta, misalnya Bekasi, Depok, Bogor, dan Tangerang. Ia menilai jika kota-kota tersebut menjalin kerja sama, maka bisa menjadi megapolitan terbesar di dunia pada 2045 dari sisi penduduk.

“Kalau nanti Jakarta terintegrasi dengan Depok, dengan Bogor, Tangerang, Bekasi, itu akan menjadi megapolitan terbesar di dunia tahun 2045 melebihi metropolitan Tokyo dari sisi penduduknya. Jadi bayangkan aglomerasi 34 juta penduduk Jabodetabek ditambah kota-kota baru di sekitarnya itu membuat kota-kota yang ada di sekitar Jakarta bisa (seperti Jakarta), itu kalau kita mau fokus,” bebernya.

Di sisi lain, menurut Pengamat Perkotaan Nirwono Yoga, perlu diperjelas terlebih dahulu yang dimaksud dari gagasan tersebut apakah membangun 40 kota baru yang benar-benar dari nol atau mengembangkan kota yang sudah ada. Jika mengembangkan kota yang sudah ada sebaiknya dilakukan secara bertahap, mulai dari kota kecil menjadi kota sedang, kota sedang menjadi kota besar, dan kota besar menuju ke kota metropolitan.

“Akan lebih realistis jika naiknya berjenjang, dari kota kecil ke kota sedang, kota sedang ke kota besar, dari kota besar disiapkan menuju kota metropolitan,” tuturnya kepada detikcom, Sabtu (23/12/2023).

Ia menilai, para calon presiden dan wakil presiden juga harus memiliki strategi khusus untuk mengantisipasi pertumbuhan kota yang penduduknya semakin banyak. Salah satu yang harus diperhatikan adalah keberadaan lahan.

“Artinya, kota menjadi semakin meng-kota, kemudian perdesaan atau kabupaten sudah memiliki karakter perkotaan. Ini sudah kelihatan di Jawa. Jawa ini dalam 5-10 tahun ke depan akan berubah menjadi ‘Pulau Kota’ artinya seluruh kota/kabupatennya akan menjadi kota atau berkarakter perkotaan,” ungkapnya.

“Itu sudah dalam proses, dengan selesainya Trans Jawa nanti dari Anyer sampai ke Banyuwangi, kemudian kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan dilanjutkan ke Surabaya bahkan ada impian sampai ke Denpasar maka bisa diperkirakan seluruh kota-kota yang dilalui Trans Jawa dan juga kota/kabupaten yang dilalui kereta cepat maka akan cepat menjadi kota,” tambahnya.

Hal ini memang bisa berdampak baik bagi suatu daerah, misalnya pertumbuhan ekonomi meningkat. Akan tetapi, terdapat hal-hal yang harus diantisipasi, misalnya lahan pertanian yang semakin sedikit karena lahan yang kosong biasanya akan dibangun menjadi perumahan atau industri.

“Itu yang harus diantisipasi. Karena apa? Karena (Pulau) Jawa itu kan masih menjadi salah satu (pulau) yang menjadi sumber pangan padi, sementara perkembangan kota kita tadi akan mengurangi sawah,” ujarnya.

Maka dari itu, ia menilai, gagasan yang dicanangkan oleh pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut perlu dievaluasi terlebih dahulu, misalnya lebih merinci dari 40 kota itu mana yang ingin dikembangkan, jumlah kota yang dikembangkan per tahun, hingga pembiayaannya.

“Dari pandangan saya, lebih baik dievaluasi kembali kemudian konkretnya seperti apa dan yang terpenting adalah pembiayaannya bagaimana, kan nggak sekedar APBN-APBD, harus ada pembiayaan-pembiayaan lain yang memastikan akan ada investor yang mengembangkan kota tadi,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, pada Debat Kedua Cawapres Pemilu 2024 di JCC, Jakarta Selatan, Jumat (22/12) Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar menyebutkan pihaknya akan membangun 40 kota baru selevel DKI Jakarta sebagai salah satu upaya untuk menunjang penduduk yang diprediksi sebanyak 70% akan tinggal di perkotaan pada 2045.

Ia menuturkan, pembangunan perkotaan yang merata bisa menjadi salah satu cara untuk menyediakan infrastruktur yang memadai dan untuk mencegah penumpukan penduduk di perkotaan.

“Kami memiliki satu tekad bahwa di pemerintahan yang mendatang minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta dengan kemampuan menampung jumlah penduduk, memberikan sarana dan prasarana yang memadai,” katanya dalam Debat Cawapres, Jumat (22/12/2023).

“Sekaligus kemampuan terjaganya lingkungan yang memungkinkan untuk sehat, termasuk kehidupan yang memberikan kenyamanan bagi seluruh penduduknya di mana perumahan tidak terlampau jauh dari pusat-pusat pekerjaan, di mana akses pendidikan bisa sampai pada yang dibutuhkan,” tuturnya.

Simak Video “KPU: Debat Cawapres Digelar Besok, Tak Ada Perubahan Format [Gambas:Video 20detik] (abr/zlf)