radarbanyuwangi.jawapos.com – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) terasa berbeda di SDN 4 Tegalarum, Kecamatan Sempu. Bagaimana tidak, di sekolah ini hanya ada dua siswa baru. Selama kegiatan pengenalan sekolah, hanya ada satu siswa yang masuk, Keira Dinar, 7. Sedang satu siswa lainnya tidak masuk, Selasa (15/7).
Didampingi guru kelas, Dinar tanpa rasa canggung mengikuti arahan dan bimbingan yang diberikan. Saat diperkenalkan lingkungan dari ruang kelas, fasilitas penunjang, sampai berkenalan dengan guru, bocah itu tampak mengikuti dengan serius. “Anaknya tidak takut atau canggung, meski di hari pertama MPLS di kelas sendirian,” kata salah satu guru, Yuli Setyorini.
Untuk menyiasati agar Dinar tidak kesepian, Yulis berinisiatif mengajak siswa kelas dua dan tiga untuk menemani menjalani masa MPLS. Kebetulan, kelas 1 dan 2 menempati satu gedung dan hanya disekat tripleks. Agar selaras, kakak kelas mengenakan topi melingkar di kepala bertuliskan, Selamat Datang Adik Kelas 1. “Agar ramai dan Dinar ada temannya. Sengaja kami rancang seperti ini dan kakak kelasnya juga senang mengikuti kegiatan MPLS,” ungkapnya.
Baca Juga: MPLS 2025 di Banyuwangi Dikemas Kreatif: Siswa-Siswi Ikut Tes Bakat, Orang Tua Ikut Parenting
Kepala SDN 4 Tegalarum, Rambat menambahkan, di masa penerimaaan peserta didik baru (PPDB) 2025, sekolahnya sebenarnya menerima dua murid melalui jalur online. “Ada dua murid yang mendaftar melalui jalur online. Hanya saja satu murid yang hadir pada pelaksanaan MPLS,” terangnya.
Rambat memastikan sekolahnya akan mendapat tambahan tiga murid lagi melalui jalur nononline. Satu murid berasal dari pindahan sekolah, dan dua murid lagi melakukan pendaftaran secara manual atau menyusul. “Sehingga total murid kelas 1 berjumlah lima siswa. Seluruhnya mengikuti kegiatan MPLS selanjutnya,” tambahnya.
Menurut Rambat, minimnya jumlah murid yang diterima tak lepas dari kondisi lingkungan sekitar yang minim anak usia sekola dasar. Ditambah usia produktif di lingkungan dekat sekolah mayoritas pergi merantau untuk bekerja ke luar daerah dan dan luar negeri. “Lokasi sekolah ini jauh dengan jalan protocol, penduduk usia produktif di lingkungan dekat sekolah banyak yang merantau,” jelasnya.
Jumlah murid yang mengenyam pendidikan di SDN 4 Tegalarum, masih kata dia, semua ada 27 murid. Tahun 2025, sekolah telah meluluskan lima siswa, dan mendapatkan lima siswa dalam penerimaan siswa baru dari 28 pagu yang disediakan. Meski minim siswa, Rambat mengatakan para guru di sekolahnya tetap memberikan pelajaran seperti di sekolah lainnya. “Para guru tetap semangat dalam mengajar,” pungkasnya.(sas/abi)