Radarbanyuwangi.id – Layangan, atau pipa dalam bahasa Portugis, telah lama menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Brasil.
Lebih dari sekadar permainan, layangan mencerminkan ekspresi seni, semangat kompetisi, dan identitas budaya yang kuat, terutama di kawasan urban seperti Rio de Janeiro.
Asal Usul dan Perkembangan Awal
Meskipun asal-usul pasti layangan di Brasil tidak terdokumentasi secara rinci, banyak yang meyakini bahwa tradisi ini dibawa oleh penjajah Portugis.
Seiring waktu, layangan berkembang menjadi aktivitas populer di kalangan anak-anak dan remaja, terutama di lingkungan padat seperti favela di Rio de Janeiro.
Di sana, layangan bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana untuk mengekspresikan kreativitas dan keterampilan teknis.
Budaya Pertarungan Layangan
Salah satu aspek unik dari tradisi layangan di Brasil adalah pipa combate, yaitu pertarungan layangan di udara. Dalam permainan ini, peserta berusaha memotong tali layangan lawan menggunakan benang yang dilapisi bahan abrasif, seperti kaca halus. Pertarungan ini tidak hanya menguji keterampilan, tetapi juga strategi dan ketangkasan. Namun, penggunaan benang tajam telah menimbulkan kekhawatiran karena dapat menyebabkan cedera serius, terutama bagi pengendara sepeda motor yang tidak waspada.
Pengakuan dan Regulasi
Menyadari pentingnya layangan dalam budaya lokal, pada tahun 2021, Majelis Kota Rio de Janeiro mengakui layangan sebagai warisan budaya dan sejarah.
Namun, meningkatnya insiden terkait penggunaan benang tajam mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan regulasi lebih ketat, termasuk larangan nasional terhadap benang berbahaya.
Kampanye edukasi dan kesadaran masyarakat pun digalakkan untuk memastikan keselamatan bersama.
Festival dan Komunitas Layangan
Festival layangan, seperti yang diadakan di Morro do Turano, menjadi ajang berkumpulnya komunitas layangan untuk merayakan seni dan budaya ini.
Page 2

Kreasi Camilan Lezat dari Buah Nangka
Senin, 26 Mei 2025 | 08:00 WIB
Page 3
Radarbanyuwangi.id – Layangan, atau pipa dalam bahasa Portugis, telah lama menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Brasil.
Lebih dari sekadar permainan, layangan mencerminkan ekspresi seni, semangat kompetisi, dan identitas budaya yang kuat, terutama di kawasan urban seperti Rio de Janeiro.
Asal Usul dan Perkembangan Awal
Meskipun asal-usul pasti layangan di Brasil tidak terdokumentasi secara rinci, banyak yang meyakini bahwa tradisi ini dibawa oleh penjajah Portugis.
Seiring waktu, layangan berkembang menjadi aktivitas populer di kalangan anak-anak dan remaja, terutama di lingkungan padat seperti favela di Rio de Janeiro.
Di sana, layangan bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana untuk mengekspresikan kreativitas dan keterampilan teknis.
Budaya Pertarungan Layangan
Salah satu aspek unik dari tradisi layangan di Brasil adalah pipa combate, yaitu pertarungan layangan di udara. Dalam permainan ini, peserta berusaha memotong tali layangan lawan menggunakan benang yang dilapisi bahan abrasif, seperti kaca halus. Pertarungan ini tidak hanya menguji keterampilan, tetapi juga strategi dan ketangkasan. Namun, penggunaan benang tajam telah menimbulkan kekhawatiran karena dapat menyebabkan cedera serius, terutama bagi pengendara sepeda motor yang tidak waspada.
Pengakuan dan Regulasi
Menyadari pentingnya layangan dalam budaya lokal, pada tahun 2021, Majelis Kota Rio de Janeiro mengakui layangan sebagai warisan budaya dan sejarah.
Namun, meningkatnya insiden terkait penggunaan benang tajam mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan regulasi lebih ketat, termasuk larangan nasional terhadap benang berbahaya.
Kampanye edukasi dan kesadaran masyarakat pun digalakkan untuk memastikan keselamatan bersama.
Festival dan Komunitas Layangan
Festival layangan, seperti yang diadakan di Morro do Turano, menjadi ajang berkumpulnya komunitas layangan untuk merayakan seni dan budaya ini.