Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sejarah Selada Air dan Khasiatnya

sejarah-selada-air-dan-khasiatnya
Sejarah Selada Air dan Khasiatnya

RadarBanyuwangi.id – Selada air (Nasturtium officinale) adalah tanaman berdaun hijau yang tumbuh subur di perairan dangkal dan lahan basah.

Dikenal sebagai salah satu sayuran tertua yang dikonsumsi manusia, selada air memiliki sejarah panjang sebagai tanaman obat dan sumber nutrisi yang luar biasa.

Tanaman ini berasal dari Eropa dan Asia, dan telah digunakan sejak zaman kuno untuk mendukung kesehatan karena kandungan vitaminnya yang tinggi.

Asal Usul dan Penyebaran

Selada air merupakan tanaman yang bersifat akuatik atau semi-akuatik, dan termasuk dalam keluarga Brassicaceae.

Tanaman ini tumbuh dengan cepat dan dapat ditemukan di berbagai wilayah, termasuk di Indonesia.

Di daerah Bayongbong, Garut, misalnya, selada air tumbuh melimpah berkat sumber air yang melimpah, dan masyarakat setempat memanfaatkannya sebagai bahan makanan sehari-hari.

Kandungan Gizi dan Manfaat Kesehatan

Selada air kaya akan vitamin dan mineral penting, termasuk vitamin A, B1, C, zat besi, fosfor, kalsium, asam amino, dan karbohidrat kompleks.

Kandungan ini menjadikannya sebagai makanan yang bermanfaat untuk:

  • Meningkatkan sistem imun tubuh. 
  • Menurunkan tekanan darah tinggi.
  • Melancarkan sistem pencernaan dan mencegah sembelit.
  • Meredakan batuk dan mencegah kudis.
  • Menyehatkan kulit dan mengatasi jerawat.

Selain itu, selada air juga mengandung senyawa fitokimia seperti isothiocyanates dan glukosinolat yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan, membantu dalam mengurangi peradangan kronis dalam tubuh.

Penggunaan dalam Kuliner

Selada air memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang segar, sedikit pedas.

Di Indonesia, selada air sering dikonsumsi sebagai lalapan, tumisan, atau dicampur dalam bubur nasi. Masyarakat Bayongbong, Garut, misalnya, mengolah selada air menjadi lalapan yang dinikmati bersama sambal kacang. (*)