Radarbanyuwangi.id – Pasar Induk Genteng 1 di Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng menjadi pasar terbesar di Kabupaten Banyuwangi.
Mobilitas masyarakat yang transaksi di pasar itu membuat arus lalu lintas di jalan utama Kota Genteng selalu macet, terutama saat siang hingga sore.
Jalan Gajah Mada di Desa Genteng Kulon yang berada di pusat Kota Genteng, menjadi salah satu jalan terpadat di Bumi Blambangan. Terutama saat pedagang dan pembeli datang ke Pasar Induk Genteng 1.
“Jalan ini (Jalan Gajah Mada) pusat keramaian di Kecamatan Genteng,” kata salah satu juru parkir Siswanto, 45,yang tinggal tidak jauh dari Pasar Induk Genteng 1.
Siswanto mengaku sudah terbiasa melihat penumpukan kendaraan di Jalan Gajah Mada Genteng saat sore, tepatnya mulai sekitar pukul 16.00 hingga menjelang magrib.
“Kalau jam macetnya di Jalan Gajah Mada Genteng itu ya waktu sore, karena pedagang dan pembeli pada datang ke pasar,” terangnya.
Kemacetan di Jalan Gajah Mada Genteng sepanjang satu kilometer itu, jelas dia, simulai dari traffic light Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng hingga sekitar depan toko Conato.
“Kalau roda empat ya sudah berhenti di tempat atau jalan pelan. Kalau roda dua masih bisa melipir di sela-sela kendaraan roda empat,” terangnya.
Pasar Induk Genteng 1 menjadi tujuan para pedagang sayur di desa atau penjual di pasar lainnya. Sebab, harga di pasar ini terbilang lebih murah dibanding pasar di Bumi Blambangan lainnya.
“Banyak pedagang dari pasar lain datang ke sini (Pasar Induk Genteng 1) untuk belanja dan dijual lagi. Karena di sini pusat barang grosir atau sayuran, jadi gak heran kalau jadi ramai terus jalannya macet,” jelasnya.
Siti Munawaroh, 51, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi merupakan pedagang di Pasar Induk Banyuwangi.
Selama ini membeli barang dagangan seperti cabai dan lainnya di Pasar Induk Genteng 1 untuk dijual lagi di Pasar Induk Banyuwangi. Ia datang menggunakan mobil pikap saat sore.
“Di sini (Pasar Induk Genteng 1) terbilang lengkap dan harganya murah,” ucapnya.
Siti mengaku biasanya membeli barang dagangan langsung dari petani. Hanya saja, saat stok yang dibutuhkan tidak bisa dibeli dari petani, maka pergi ke Pasar Induk Genteng 1.
“Selisih dari petani dan Pasar Genteng 1 tidak jauh, berbeda sekitar Rp 1.000 saja, jadi masih bisa dapat untung kalau dijual lagi,” jelasnya.
Page 2
Page 3
Radarbanyuwangi.id – Pasar Induk Genteng 1 di Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng menjadi pasar terbesar di Kabupaten Banyuwangi.
Mobilitas masyarakat yang transaksi di pasar itu membuat arus lalu lintas di jalan utama Kota Genteng selalu macet, terutama saat siang hingga sore.
Jalan Gajah Mada di Desa Genteng Kulon yang berada di pusat Kota Genteng, menjadi salah satu jalan terpadat di Bumi Blambangan. Terutama saat pedagang dan pembeli datang ke Pasar Induk Genteng 1.
“Jalan ini (Jalan Gajah Mada) pusat keramaian di Kecamatan Genteng,” kata salah satu juru parkir Siswanto, 45,yang tinggal tidak jauh dari Pasar Induk Genteng 1.
Siswanto mengaku sudah terbiasa melihat penumpukan kendaraan di Jalan Gajah Mada Genteng saat sore, tepatnya mulai sekitar pukul 16.00 hingga menjelang magrib.
“Kalau jam macetnya di Jalan Gajah Mada Genteng itu ya waktu sore, karena pedagang dan pembeli pada datang ke pasar,” terangnya.
Kemacetan di Jalan Gajah Mada Genteng sepanjang satu kilometer itu, jelas dia, simulai dari traffic light Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng hingga sekitar depan toko Conato.
“Kalau roda empat ya sudah berhenti di tempat atau jalan pelan. Kalau roda dua masih bisa melipir di sela-sela kendaraan roda empat,” terangnya.
Pasar Induk Genteng 1 menjadi tujuan para pedagang sayur di desa atau penjual di pasar lainnya. Sebab, harga di pasar ini terbilang lebih murah dibanding pasar di Bumi Blambangan lainnya.
“Banyak pedagang dari pasar lain datang ke sini (Pasar Induk Genteng 1) untuk belanja dan dijual lagi. Karena di sini pusat barang grosir atau sayuran, jadi gak heran kalau jadi ramai terus jalannya macet,” jelasnya.
Siti Munawaroh, 51, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi merupakan pedagang di Pasar Induk Banyuwangi.
Selama ini membeli barang dagangan seperti cabai dan lainnya di Pasar Induk Genteng 1 untuk dijual lagi di Pasar Induk Banyuwangi. Ia datang menggunakan mobil pikap saat sore.
“Di sini (Pasar Induk Genteng 1) terbilang lengkap dan harganya murah,” ucapnya.
Siti mengaku biasanya membeli barang dagangan langsung dari petani. Hanya saja, saat stok yang dibutuhkan tidak bisa dibeli dari petani, maka pergi ke Pasar Induk Genteng 1.
“Selisih dari petani dan Pasar Genteng 1 tidak jauh, berbeda sekitar Rp 1.000 saja, jadi masih bisa dapat untung kalau dijual lagi,” jelasnya.