Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Setelah Kejadian di Bangorejo, Giliran Butik di Genteng, Banyuwangi Jadi Korban Tansfer Palsu

setelah-kejadian-di-bangorejo,-giliran-butik-di-genteng,-banyuwangi-jadi-korban-tansfer-palsu
Setelah Kejadian di Bangorejo, Giliran Butik di Genteng, Banyuwangi Jadi Korban Tansfer Palsu

RadarBanyuwangi.id – Kasus penipuan dengan modus bukti transfer palsu kembali terjadi. Kali ini, beraksi di Butik Noona.daily di Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Di tempat ini, pelaku berhasil membawa kabur belasan baju.

Aksi penipuan dengan modus transfer palsu itu terjadi pada Kamis (9/5) sekitar pukul 17.56. Saat itu, kondisi toko sedang sepi. Pelaku yang datang sendirian, langsung masuk dan memilih baju.

“Pelaku masuk ke butik langsung menuju gamis dan memilih beberapa baju di sana,” kata petugas kasir, Oktavia Putri Puspita, 20, asal Dusun Resmoulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.

Dari rekaman kamera pengawas, terang dia, pelaku mengenakan baju berawarna gelap dengan memakai masker.

Saat masuk itu, pelaku berkelamin perempuan itu mengambil 14 gamis dan dua dress yang berada di rak baju.

Baca Juga: Wisatawan Asal Kalimantan Dihajar Warlok di Pantai Pulau Merah, Polisi Bergerak Cepat Ringkus Pelaku

“Pelaku dengan cepat mengambil barang tanpa memilih lama seperti pembeli lainnya,” ucapnya.

Tidak sampai 20 menit, pelaku memberikan 14 gamis ke meja kasir. Melihat belasan baju yang ditumpuk tersebut, Okta sempat kelabakan dan segera memeriksa harga seluruh baju.

“Ketika saya sibuk menata dan menghitung harga gamis, pelaku masih memilih dua dress dan terlihat terburu-buru,” katanya.

Dengan kondisi seperti itu, Okta mengaku cukup terpecah fokusnya. Sehingga, dia tidak menaruh curiga terhadap tingkah pelaku.

“Saya menata belasan baju itu, pelaku berulang kali menanyakan harga baju, seperti tidak sabar,” ungkapnya.

Baca Juga: Calon Jemaah Haji dengan Penyakit Diabetes Wajib Simak Saran dan Tips dari Pakarnya: Agar Ibadah di Tanah Suci Lancar

Saat berada di dibutik, lanjut dia, ada lima kantong plastik besar dari 16 baju yang dipilih pelaku. Anehnya, kata Okta, waktu untuk memilih baju lebih cepat dibandingkan waktu pelaku hendak melakukan transfer pembelian.

“Lebih lama di kasir ketika mau membayar baju. Tapi saya tidak terlalu memperhatikan pelaku yang bermain telepon, saya kira sedang mentransfer pembayaran,” terangnya.


Page 2

Hingga pada akhirnya, pelaku menunjukkan bukti transfer dan langsung difoto oleh Okta. Apesnya, saat itu pemilik butik Ulfi Dian Novita, 27, tidak berada di lokasi.

“Pemilik butik masih di jalan untuk membeli kantong plastik yang besar,” ucapnya.

Setelah pemilik toko sampai, segera mengecek rekening miliknya untuk melihat status transfer pelaku.

“Saya cukup lama mengecek, berulang kali tapi tidak ada transferan masuk dari pelaku. Awalnya masih husnudzon kalau belum masuk saja, tapi ditunggu lama tetap tidak ada transfer masuk dan buktinya itu palsu,” ucapnya pemilik butik, Ulfi Dian Novita.

Baca Juga: Terus Meningkat, Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan BRI Capai Rp787,9 Triliun 2024

Atas kejadian itu, Ulfi mengaku mengalami kerugian Rp 3,6 juta. Atas kejadian ini, langsung melaporkan ke Polsek Genteng.

“Ini bukan soal nomial, tetapi harga diri saya sebagai pemilik toko yang ditipu oleh pelaku,” katanya.

Ulfa mengaku berharap pelaku bias ditangkap. Tidak ada kata damai apabila pelaku tertangkap.

“Lebih baik dipidana saja, karena sudah mengambil barang. Kalau damai, takutnya akan mengulangi hal yang sama,” ucapnya.

Seperti diberitakan ahrian ini sebelumnya, kejadian serupa sempat dialami Rizky Amelia, 32, pemilik toko baju Rizhmel & Riztan di Dusun Sambirejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo.

Pelaku berhasil mengambil sejumlah pakaian, kerudung, dan aksesoris hingga total kerugian sebesar Rp 889 ribu.(rei/abi)


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Kasus penipuan dengan modus bukti transfer palsu kembali terjadi. Kali ini, beraksi di Butik Noona.daily di Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Di tempat ini, pelaku berhasil membawa kabur belasan baju.

Aksi penipuan dengan modus transfer palsu itu terjadi pada Kamis (9/5) sekitar pukul 17.56. Saat itu, kondisi toko sedang sepi. Pelaku yang datang sendirian, langsung masuk dan memilih baju.

“Pelaku masuk ke butik langsung menuju gamis dan memilih beberapa baju di sana,” kata petugas kasir, Oktavia Putri Puspita, 20, asal Dusun Resmoulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.

Dari rekaman kamera pengawas, terang dia, pelaku mengenakan baju berawarna gelap dengan memakai masker.

Saat masuk itu, pelaku berkelamin perempuan itu mengambil 14 gamis dan dua dress yang berada di rak baju.

Baca Juga: Wisatawan Asal Kalimantan Dihajar Warlok di Pantai Pulau Merah, Polisi Bergerak Cepat Ringkus Pelaku

“Pelaku dengan cepat mengambil barang tanpa memilih lama seperti pembeli lainnya,” ucapnya.

Tidak sampai 20 menit, pelaku memberikan 14 gamis ke meja kasir. Melihat belasan baju yang ditumpuk tersebut, Okta sempat kelabakan dan segera memeriksa harga seluruh baju.

“Ketika saya sibuk menata dan menghitung harga gamis, pelaku masih memilih dua dress dan terlihat terburu-buru,” katanya.

Dengan kondisi seperti itu, Okta mengaku cukup terpecah fokusnya. Sehingga, dia tidak menaruh curiga terhadap tingkah pelaku.

“Saya menata belasan baju itu, pelaku berulang kali menanyakan harga baju, seperti tidak sabar,” ungkapnya.

Baca Juga: Calon Jemaah Haji dengan Penyakit Diabetes Wajib Simak Saran dan Tips dari Pakarnya: Agar Ibadah di Tanah Suci Lancar

Saat berada di dibutik, lanjut dia, ada lima kantong plastik besar dari 16 baju yang dipilih pelaku. Anehnya, kata Okta, waktu untuk memilih baju lebih cepat dibandingkan waktu pelaku hendak melakukan transfer pembelian.

“Lebih lama di kasir ketika mau membayar baju. Tapi saya tidak terlalu memperhatikan pelaku yang bermain telepon, saya kira sedang mentransfer pembayaran,” terangnya.