sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) kembali melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke pabrik air mineral PT Tirta Investama (Aqua) Subang.
Sidak kali ini fokus pada dampak lingkungan, sosial, dan kerusakan infrastruktur akibat aktivitas pabrik.
Temuan lapangan menunjukkan adanya perbedaan mencolok antara klaim perusahaan dan kondisi nyata di warga sekitar.
Baca Juga: Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Persib vs Selangor FC AFC Champions League Two 2025-2026
Klaim CSR Dibantah Warga
Pegawai perusahaan mengklaim program Water Access (water access sanitation) menyalurkan air bersih dari sumber dekat warga hingga ke rumah-rumah mereka.
Namun, Ketua RW dan warga menegaskan tidak pernah menerima air dari perusahaan, bahkan air galon pun sulit didapat.
“Enggak ada, Pak. Enggak ada. Enggak ada saya sebagai RW-nya saya juga Pak, belum enggak pernah minum dari Aqua, enggak ada,” tegas Ketua RW, seperti dilansir dari laman bapenda.jabarprov.go.id.
Ironisnya, KDM menyaksikan air bersih yang melimpah dari pipa pabrik justru dibuang ke sungai, sementara warga harus membeli air bersih sendiri.
Baca Juga: Bansos Oktober 2025 Cair! BLT Kesra Rp 900.000, PKH dan BPNT Rp300 Ribu, Cek Langsung Pakai NIK KTP
Truk Kelebihan Muatan Rusak Jalan dan Memeras Sopir
Sidak juga menyoroti armada truk pengangkut air. Ditemukan truk kelebihan muatan ekstrem, hingga 13 ton padahal kapasitas seharusnya 5 ton.
Kondisi ini menjadi penyebab kerusakan jalan provinsi yang baru dibangun.
Lebih parah lagi, sopir yang mengangkut muatan berlipat ganda hanya menerima upah Rp 125.000–Rp 150.000 per hari, yang dianggap KDM tidak adil dan merugikan pekerja.
Sumber: bapenda.jabarprov.go.id