Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Sidang Kasus Pembunuhan di Pengadilan Negeri Banyuwangi Nyaris Ricuh

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: rri.co.id

BANYUWANGI – Sidang kasus pembunuhan Gadis Riskia (23) dengan terdakwa Achmad Chairul yang diselenggarakan di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi nyaris ricuh, Selasa (7/1/2020) siang.

Dilansir dari rri.co.id, sidang ke-6 dengan agenda mendengarkan keterangan terdakwa tersebut awalnya terlangsung lancar. Namun ketika hakim menutup jalannya sidang tiba-tiba keluarga korban berusaha memukul terdakwa, namun berhasil dihalang-halangi polisi yang berjaga-jaga di ruang sidang.

Kakak Gadis Riskia, Nur Wahid mengaku beberapa saudaranya tersulut emosi karena sebelum sidang berlangsung keluarga sulit masuk ke ruangan sidang karena ketatnya penjagaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Selain itu keterangan terdakwa yang berbelit belit dan bayak keterangan palsunya membuat keluarga tidak bisa menahan emosi.

“Banyak keterangan palsunya, jadi kita yang medengarkan, tidak bisa menahan emosi, saya berharap hakim bisa memutuskan hukuman seberat-beratnya, yaitu hukuman mati,” kata Nur Wahid.

Selain disekitaran ruangan sidang, puluhan keluarga dan tetangga Gadis Riskia juga ikut datang untuk melihat dan menyaksikan jalannya sidang.

Ketika terdakwa Achmad Chairul, digiring keruang tahanan, beberapa dari mereka berusaha menghampiri terdakwa, sehingga aksi saling dorong antara polisi dan keluarga korban terjadi. Bahkan ada petugas kepolisian yang terkena pukul karena mencoba menyelamatkan terdakwa.

“Nyawa dibayar nyawa, hukuman yang pantas adalah hukuman mati, pak polisi jangan halangi kami, kami menuntut keadalian,” teriak beberapa masa.

Sempat diberitakan sebelumnya, aksi perampokan yang dilakukan Achmad Choirul, terjadi pada 27 September 2019 lalu. Pelaku memukul korban dengan balok kayu di bagian kepala. Akibatnya, korban harus menjalani perawatan intensif.

Gadis Rizkia (23) asal Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar yang bekerja sebagai karyawan bank di Banyuwangi itu akhirnya meninggal dunia setelah beberapa hari menjalani perawatan.