RadarBanyuwangi.id – Pembalap Mercedes, George Russell, mengakhiri Grand Prix Monako F1 2025 dengan rasa frustrasi mendalam setelah akhir pekan yang penuh tantangan, baik saat sesi kualifikasi maupun balapan utama.
Setelah gagal melaju ke Q3 akibat kehilangan daya pada mobilnya di Q2, Russell harus memulai balapan dari posisi ke-14.
Ia dan rekan setimnya, Kimi Antonelli, berharap bisa menembus zona poin dengan memanfaatkan aturan baru dua pit stop wajib.
Namun strategi itu gagal karena terjebak di belakang duo Williams, Carlos Sainz dan Alex Albon.
“Kami pit di lap pertama, selesai di luar zona poin. Kami bertahan lama, tetap saja di luar zona poin. Akhirnya saya bilang, ‘Sudahlah!’ Saya ingin menikmati Monako,” ujar Russell jujur.
Aksi Nekat di Nouvelle Chicane
Russell menunjukkan frustrasinya ketika menyalip Albon secara ilegal dengan memotong Nouvelle Chicane tanpa mengembalikan posisi.
Ia bahkan mengatakan kepada tim lewat radio bahwa ia lebih memilih dihukum daripada terus berada di belakang mobil lawan.
Akibatnya, steward memberikan penalti drive-through, namun ironisnya, penalti tersebut justru membuatnya finis di posisi ke-11, lebih baik dari strategi normal yang sudah direncanakan.
“Lucunya, saya malah finis lebih tinggi karena penalti drive-through dibanding kalau saya tetap ikuti strategi awal,” kata Russell sambil menyoroti kelemahan sistem balapan di Monako.
Sistem Balapan di Monako Dinilai Cacat
Russell mengkritisi kondisi balapan di Monako yang nyaris mustahil untuk menyalip, bahkan dengan keunggulan waktu signifikan.
Ia menyebut tim sudah menghitung bahwa butuh selisih lebih dari 4 detik untuk punya peluang 50 persen menyalip.
“Carlos dan Alex tidak bodoh, mereka menempatkan mobil dengan sempurna untuk bertahan. Sulit, bahkan berbahaya. Tapi saya tak ingin habiskan 77 lap di belakang gearbox mobil lain,” tambahnya.
Candaan Usai Drama
Meskipun frustrasi, Russell tetap bisa bercanda di akhir wawancara. “Saya akan makan malam bareng Alex malam ini, dan dia yang akan bayar tagihannya,” pungkasnya sambil tertawa. (*)








