radarbanyuwangi.jawapos.com – Sopir truk tronton kembali bikin ulah. Kamis dini hari (21/8), mereka menutup pintu keluar Pelabuhan LCM Ketapang, Banyuwangi, selama tiga jam.
Padahal, tidak ada urgensi yang sedang terjadi di Pelabuhan Ketapang. Tuntutanya tetap sama dengan aksi sebelumnya. Mereka meminta ada jaminan tidak terjadi kepadatan kendaraan di jalur penyeberangan Ketapang.
“Arus kendaraan sebenarnya lancar, tiba-tiba kami mendapat informasi pintu keluar Pelabuhan LCM ditutup kendaraan tronton sekitar pukul 02.00,” ujar Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjuwangi, AKP Bambang Damono.
Dari informasi yang diperoleh Radar Banyuwangi, ada sekitar 20 sopir truk tronton yang melakukan aksi pemblokiran pintu keluar Pelabuhan LCM.
Aksi para sopir mengakibatkan truk yang keluar dari kapal harus berputar menuju pintu keluar pelabuhan di sisi utara.
Aksi tersebut sempat menimbulkan antrean sampai di depan Markas Komando Angkatan Laut Banyuwangi.
Selain menuntut kelancaran arus penyeberangan, para sopir meminta agar kendaraan yang menyeberang tak perlu lagi masuk ke kantung parkir di Dermaga Bulusan.
Mereka maunya bisa langsung masuk ke pelabuhan sehingga bisa menyeberang tanpa harus menunggu antrean di kantung parkir.
“Aksi tersebut malah memicu terjadinya antrean. Blokade pintu keluar pelabuhan baru dibuka pukul 05.15. Kita ingin memastikan kawasan pelabuhan tetap aman dan tidak terjadi antrean,” tegas Bambang.
General Manager PT ASDP Ketapang Yannes Kurniawan mengatakan, kondisi pelabuhan sudah dalam kondisi normal dalam sepekan terakhir. Secara teknis, semua proses penyeberangan berjalan normal.
Kendaraan yang masuk ke dalam kapal disesuaikan dengan bobotnya. Truk-truk dengan berat di bawah 35 ton bisa langsung masuk ke dalam kapal dari dermaga MB.
Sedangkan untuk truk tronton dengan bobot di atas 35 ton bisa melewati dermaga LCM. Pihaknya berupaya untuk membuat arus kendaraan yang menyeberang tetap lancar.
“Kecuali ada faktor cuaca, saat ini jumlah truk tronton juga meningkat. Tahun lalu sekitar 500 kendaraan per hari, sekarang menjadi 700. Ini yang membuat antrean bisa terjadi jika ada yang menghambat jalur di pelabuhan,” tegasnya. (fre/aif)