Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sosok Siswi MI di Banyuwangi Tewas Dibunuh, Kakek Kenang Percakapan Soal Surga dan Coretan Terakhir – Tribunjatim.com

sosok-siswi-mi-di-banyuwangi-tewas-dibunuh,-kakek-kenang-percakapan-soal-surga-dan-coretan-terakhir-–-tribunjatim.com
Sosok Siswi MI di Banyuwangi Tewas Dibunuh, Kakek Kenang Percakapan Soal Surga dan Coretan Terakhir – Tribunjatim.com

Tayang: Jumat, 15 November 2024 06:30 WIB

zoom-inlihat foto Sosok Siswi MI di Banyuwangi Tewas Dibunuh, Kakek Kenang Percakapan Soal Surga dan Coretan Terakhir

Tribun Jatim Network/Aflahul Abidin

Kolase TKP CNA (sebelumnya disebut DCN), siswi MI asal Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, yang ditemukan tewas pada Rabu (13/11/2024), serta foto tulisan korban di dinding rumah. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – “Mbah, apa benar kata bu guru, kalau rajin salat, kalau nanti mati masuk surga?” tanya CNA (sebelumnya disebut DCN), bocah 7 tahun di Banyuwangi, Jawa Timur, pada kakeknya.

“Iya,” jawab sang kakek.

“Mbah, apa benar di surga banyak taman-taman yang indah?” tanya CNA lagi.

“Waduh, mbah tidak bisa menjelaskan. Kapan-kapan, ya,” jawab sang kakek.

Belum juga penjelasan tentang taman-taman indah di surga itu bisa disampaikan sang kakek, CNA sudah pergi untuk selama-lamanya.

Percakapan tersebut terjadi tiga hari sebelum CNA ditemukan tewas akibat kekerasan seksual dan penganiayaan pada Rabu (13/11/2024).

Siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) kelas 1 itu tewas dalam kondisi mengenaskan.

Alat vitalnya rusak dan kepalanya bocor.

Ia ditemukan tewas dalam kondisi masih memakai seragam sekolah di lahan kebun 150 meter dari rumahnya di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (13/11/2024).

Baca juga: Pilu Orang Tua di Banyuwangi Temukan Anak Tak Bernyawa Sepulang Sekolah, Polisi Ungkap Kronologi

Kematian bocah periang itu mengejutkan pihak keluarga.

Peristiwa itu terjadi saat korban dalam perjalanan pulang sekolah.

Diduga kuat, CNA mendapat kekerasan seksual dan fisik oleh seseorang yang hingga saat ini belum terungkap identitasnya.

Kakek CNA, Sutrisno, mengenang cucunya sebagai anak yang sopan dan mandiri.